Menurut Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, pencabutan larangan sepeda motor ini akan menguntungkan pengguna sepeda motor. Karena mereka tidak perlu lagi mencari jalan alternatif.
"Ya kalau meurut saya sih bagus juga. Karena kan pengendara motor tidak perlu mutar-mutar lagi. Kalau tadinya kan mereka cari jalan alternatif," kata Sigit kepada detikOto melalui sambungan telepon, Selasa (7/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau (transportasi massal) sudah jadi bisa urusannya lain. Kalau trasportasi sudah mendukung konsumen bisa punya banyak pilihan. Kalau transporasi terhubung, bisa ke mana-mana, kan tiinggal konsumen yang berhitung, lebih nyaman mana dan secara biaya lebih kompetitif mana," ujar Sigit.
Sementara itu, Sigit menegaskan, dilarang atau tidaknya sepeda motor melintas di jalan protokol Jakarta tidak serta-merta mempengaruhi penjualan sepeda motor. Hanya, yang dirasakan kalau motor dilarang adalah, pengeluaran konsumen akan lebih banyak.
"Nggak berdampak lagsung ke industri. Karena kan sepeda motor memang kebutuhan. Cuma, yg dirasakan kosnuemn itu kan kalau dilarang, pengeluaran biaya lebibh banyak. Karena harus cari jalan lain. Yang di Jalan M.H. Thamrin pun nggak ada pengaruh," ucap Sigit. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah