Tak Perlu Samakan Rawat Vespa seperti Rawat Motor Jepang

Tak Perlu Samakan Rawat Vespa seperti Rawat Motor Jepang

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 13 Okt 2017 08:25 WIB
Tak Perlu Samakan Rawat Vespa seperti Rawat Motor Jepang Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Skuter legendaris asal Italia, Vespa dan Piaggio memang merupakan skuter idaman pencintanya. Karena merupakan motor yang diimpor utuh dari luar negeri, adakah perlakuan khusus dalam perawatan skuter Piaggio-Vespa?

Konsumen kita itu biasa pakai motor Jepang yang penggantian olinya cepat. Punya kita dengan teknologi i-get ganti olinya per 10.000 kilometer (km).Technical Trainer Manager Piaggio Indonesia, Yudi Riswanto


Technical Trainer Manager Piaggio Indonesia, Yudi Riswanto, mengatakan banyak konsumen yang salah kaprah dalam melakukan perawatan skuter Piaggio-Vespa. Terutama soal penggantian olinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Konsumen kita itu biasa pakai motor Jepang yang penggantian olinya cepat. Punya kita dengan teknologi i-get ganti olinya per 10.000 kilometer (km)," kata Yudi.

Skuter Piaggio-Vespa dengan mesin i-get yang dijual saat ini lebih panjang umur penggantian olinya. Kata Yudi, sampai 10.000 km pun masih aman.

"Tapi mau ganti oli berapa kilo sekali silakan, itu haknya konsumen, mungkin karena takut kenapa-kenapa motornya, sering dipakai, ya silakan aja ganti misalnya di 7.500 km sekali. Tapi kalau dipakai 10.000 km aman," ujar Yudi.



Selain penggantian oli, yang banyak salah kaprah dari pemilik Vespa adalah saat ingin menambah tenaga motor untuk akselerasi yang lebih baik. Mereka mengoprek bagian motor sana-sini, padahal untuk menambah tenaga bisa dilakukan hanya dengan mengganti roller CVT.

"Mereka juga ganti roller nggak ngitung maunya apa. Anda suka ngebut, di Jakarta pun mau ngebut di mana sih? Saya kalau ganti roller pun cari yang napas bawahnya kencang,' kata Yudi.



Di luar itu, yang sering salah kaprah adalah pembersihan karburator untuk model skuter yang masih menggunakan karburator. Konsumen pemilik Vespa LX 125--yang masih pakai karburator--sering meminta karburator motornya dibongkar.

"Padahal nggak perlu. Semakin sering dibongkar semakin cepat rusak. Kalau mau bongkar karburator itu ada jadwalnya, lalu karburator dibongkar kalau dirasakan ada sesuatu yang nggak bagus. Kalau masih bagus ya nggak perlu dibongkar," ucap Yudi. (rgr/lth)

Hide Ads