Untuk bisa mewakili Honda Indonesia di Jepang bukan hal mudah, berbagai perjuangan dan metal kuat harus dimiliki dirinya.
"Ikut kompetisi nasional pertama kali tahun 2013, itu belum dapat apa-apa," kata Ian kepada detikcom, Sabtu (23/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tahun ini juara 2 big bike individu," katanya.
Menyandang juara 2 di kelas Big Bike dengan prestasi yang terus meningkat, Isa akan mewakili Indonesia dan mendapatkan golden tiket untuk berkompetisi di The 18th Safety Japan Instructor Competition yang digelar tanggal 19-20 Oktober 2017 di Suzuka, Jepang.
Sebelum ke Jepang, kemampuan Isa akan digembleng selama 2 Minggu di Surabaya. Kemudian ia akan dilatih oleh instruktur asal Jepang di Hamanako selama 3 hari.
"Saya berkompetisi di kelas 400 cc," ujar anak pertama dari pasangan Sugiyantoyo dan Siti Imaningsih itu, yang beralamat di jalan Puspowarno 11 No. 38 Semarang.
Isa mengaku dalam dua bulan terakhir melatih tubuh untuk ketahanan staminanya. Menurutnya penilaian kompetisi safety riding cukup berat karena ada penilaian keseimbangan, halang rintang, pengeriman, bahkan postur tubuh saat mengendara dan mengerim juga dinilai.
"Diantaranya ada breaking, balancing, slalom. Postur tubuh juga dinilai," ujarnya.
"Saya juga berlatih barbel karena kekuatan tangan penting," imbuh Isa.
![]() |
Sejak duduk di bangku sekolah, Isa memang cukup menggemari dunia otomotif terutama motor. Sejak 7 tahun lalu, ia bekerja di Astra Honda Motor dan kemudian menjadi instruktur Safety Riding.
"Sudah lama suka motor. Pernah jatuh juga dulu sebelum tahu safety riding," ujarnya.
Di Jepang nanti, setidaknya ada sejumlah peserta dari 9 negara yang akan berkompetisi di kelas 400 cc. Mereka dari Indonesia, Malaysia, Singapaura, Vietnam, Thailand, Jepang, Australia, Turki, dan India. Menurut Isa, rival terberat di kelas tersebut yaitu Thailand dan Indonesia.
Isa juga tidak sendiri mewakili Indonesia, ada 3 lainnya yaitu ada Fendrik Alam Pribadi dari Jawa timur untuk kelas 125 cc, Dimas satria Kelana di kelas 400 cc dari Jawa Timur, dan Reza Novendri dari Aceh di Kelas 750 cc.
Sementara itu Supervisor Safety Riding Astra Jateng, Oke Desiyanto mengatakan Astra Honda Motor memang memiliki kompetisi untuk meningkatkan kemampuan para instruktur safety riding di bebagai negara.
"AHM punya kompetisi safety riding untuk instruktur. Pesertanya instruktur dari main dealer, ada sub departemennya. Ini untuk kalibrasi instruktur," jelas Oke. (mcs/lth)
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain