Rio Octaviano selaku inisiator Gampar saat melakukan konferensi pers di Kantor LBH siang ini berkata bahwa keputusan Pemprov DKI sudah tepat dan apabila ingin menerapkan Perda tersebut, harus lah disiapkan berbagai alternatifnya.
"Kalau mau diaktifkan keputusan tersebut, berilah kami para pengguna motor pilihan alternatifnya biar sama-sama enak. Jangan melakukan diskriminasi seperti ini lagi," kata Rio kepada wartawan di Kantor LBH Jakarta Pusat kemarin
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transportasi umum itu adalah jaringan keseluruhan transportasi yang ada di Jakarta seperti mikrolet, angkot, Kopaja, dan banyak lagi, tidak hanya TransJakarta saja. Memang dibenahi tapi hanya menyentuh TransJakarta aja. Kalau ini masih rusak, jangan lah lakukan diskriminasi kepada motor," ungkap Rio.
"Kalau saya nilai ini merupakan faktor kegagalan Pemprov dengan berbagai pihak di transportasi publik, tetapi malah kami yang dikambing hitamkan," tambahnya.
Dengan terpusatnya pembangunan transportasi umum pada TransJakarta ini, pihaknya menilai bahwa Pemprov tidak memiliki blue print.
"Kami rasa Pemprov tidak memiliki blue print terkait transportasi publik, jadinya seperti ini," ungkap Rio.
"Bila buat kebijakan seperti ini lagi, saya harap pemerintah mempertimbangkan kembali nilai ekonomis para pencari nafkah disana karena memang subsitusinya masih belum ada, belum memadai," ujar salah satu pengendara yang tergabung dalam GAMPAR, Hendra. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang