Merasa Didiskriminasi, Ribuan Bikers Tolak Pembatasan Motor

Larangan Motor di Jalan Protokol

Merasa Didiskriminasi, Ribuan Bikers Tolak Pembatasan Motor

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 05 Sep 2017 06:00 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Ribuan pengguna sepeda motor (bikers) akan menggelar aksi damai untuk menolak pembatasan sepeda motor di jalan protokol Jakarta. Mereka akan melakukan aksi damai dengan melakukan konvoi dari Patung Panahan, Senayan, ke Lapangan Irti, Monas.

Aksi bernama Gerakan Aliansi Menentang Pembatasan Sepeda Motor (GAMPAR) ini akan digelar pada Sabtu (9/9/2017). Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA), Rio Octaviano yang juga sekaligus inisiator aksi GAMPAR ini, menyebut pembatasan motor merupakan tindakan diskriminasi.

"Kalau kita bicara diskriminasi itu sudah jelas diskriminasi. Secara kan pemerintah mau membatasi kendaraan, tapi pertanyaannya, mobil dibatasi dengan mekanisme ganjil-genap, tapi kenapa motor dibatasi secara keseluruhan? Itu saja suatu hal yang diskriminatif," kata Rio kepada detikOto, Senin (4/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infografis Larangan Motor Infografis Larangan Motor Foto: Mindra Purnomo


Rio melanjutkan, bicara soal kebijakan seharusnya kebijakan itu keluar setelah ada analisisnya. Analisis berupa kelayakan transportasi publik, lalu lintas dan sebagainya, kata Rio, harus disiapkan sebelum memberlakukan pembatasan sepeda motor di jalan protokol.

"Secara fakta juga kita bisa lihat transportasi publik belum nyaman. Dulu, pertama tahun 2007 dan 2010, kami pengguna sepeda motor sudah berhasil menggagalkan wacana larangan sepeda motor, zaman Pak Foke (Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo), akhirnya tidak dilaksanakan. Tapi ternyata di 2014 kami kecolongan, tiba-tiba pergub (peraturan gubernunr)-nya keluar. Dan pergub itu menyatakan bahwa sepeda motor tidak boleh melintasi Jl. M.H. Thamrin. Tiba-tiba dia mau extend dari Bundaran HI ke Bundaran Senayan," ucap Rio.

Diperkirakan, sebanyak 5.000 bikers akan turun ke jalan melakukan protes pembatasan sepeda motor. Di dunia maya, ratusan ribu bikers malah mendukung aksi ini.

"Data yang ke kami saat ini memang baru sampai 1.000. Tapi yang jadi masalah, data yang di media sosial kami responsnya sudah mencapai ratusan ribu. Jadi kami justru malah khawatir jangan-jangan ini malah lebih dari 5.000. Tapi nanti kita arrange lagi. Dengan rasa menyesal yang amat sangat kami akan melakukan konvoi. Karena konvoi ini bukan budayanya RSA. Tapi kami harus menyampaikan pesan mau nggak mau untuk dilirik, untuk didengar," kata Rio. (rgr/ddn)

Hide Ads