AISI: Orang Indonesia Masih Butuh Motor

AISI: Orang Indonesia Masih Butuh Motor

M Luthfi Andika - detikOto
Rabu, 11 Jan 2017 16:15 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Penjualan motor dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren penurunan. Meski angkanya turun, produsen motor tetap yakin masyarakat Indonesia masih membutuhkan motor.

Mengutip data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, penjualan motor di tahun 2016 kembali ke angka yang sama seperti tahun 2009. Penjualan motor sempat mencetak rekor 8 juta unit di 2011, namun setelah itu turun kembali.

"Kalau ditanya adakah momen-momen di 2017 yang bisa meningkatkan penjualan sepeda motor? Tidak ada. Tapi kebutuhan sepeda motor di Indonesia masih tinggi. Hal ini disebabkan infrastruktur, persediaan transportasi massa kita. Sehingga masyarakat yang luas ini, lebih mengutamakan sepeda motor. Kalau situasinya seperti ini terus, kami prediksi dalam 5-10 tahun ke depan, sepeda motor masih akan tetap tumbuh," kata Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata kepada detikOto, Rabu (11/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Lalu bagaimana jika infrastruktur dan transportasi massa sudah membaik di Indonesia? Apakah bakal menurunkan penjualan sepeda motor Indonesia?

"Infrastruktur dan angkutan massa bagus? Ini namanya zaman telah berubah akan ada yang hijrah (ada perpindahan). Namun hal ini juga masih akan banyak yang membutuhkan sepeda motor. Contohnya seperti LCGC di Indonesia, itu harganya masih 8 kali lipat, kalau situasinya seperti ini sepeda motor masih akan digemari," kata Gunadi.

"Sering kali ada asumsi, sepeda motor di negara maju kurang dominan, mereka sudah punya mobil dan kita menuju kesana. Tapi kalau melihat pasar mobil 1,2 juta unit dengan penduduk 250 juta orang. Angka ini juga masih kecil sekali. Tapi kita menuju ke sana," kata Gunadi.

AISI: Orang Indonesia Masih Butuh MotorFoto: Mindra Purnomo


Berikut data penjualan motor dari tahun ke tahun

Tahun 2009: 5,851 juta
Tahun 2010: 7,372 juta
Tahun 2011: 8,012 juta
Tahun 2012: 7,064 juta
Tahun 2013: 7,743 juta
Tahun 2014: 7,867 juta
Tahun 2015: 6,480 juta
Tahun 2016: 5,931 juta


(lth/ddn)

Hide Ads