AISI: Sampai 2020 Ekspor Motor akan Meningkat 1.000%

AISI: Sampai 2020 Ekspor Motor akan Meningkat 1.000%

Khairul Imam Ghozali - detikOto
Minggu, 25 Des 2016 16:26 WIB
Foto: detikOto
Jakarta - Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) telah mencanangkan ekspor sepeda motor akan meningkat hingga 1.000 % sampai dengan 2020. Target ini sudah direncanakan sejak 2015 lalu.

"Akan tercapai. kalau pasar ekspor saya pikir mantap pertumbuhannya. Karena sifat rasionalitas pemakainya. Yang kedua, mereka punya garasinya mobil, mereka punya garasinya sepeda motor, jadi untuk mengeluarkan uang sekitar 1.000-1.500 euro misalkan, tidak ada artinya," ujar Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata kepada waratwan, di Jakarta.

Selain karena faktor pemakainya, kapasitas produksi yang dimiliki oleh para pelaku usaha roda dua di Indonesia terbilang cukup baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapasitas produksi kan cukup, 9 juta sekian (per tahun), utilitasnya 60 persen, masih kosong banyak. Jadi ya masih ada kapasitas yang bisa kita manfaatkan kalau memang pasarnya naik." ucap Gunadi.

Lanjut Gunadi mengatakan, pencanangan kenaikan ekspor hingga 1.000 % sampai dengan 2020 tersebut dirasanya cukup realistis.

"Ekspor tahun ini mendekati 400 ribu, tahun depan harusnya naik 10 persen, supaya bisa mengejar 1.000 persen di 2020," katanya.

"Lalu kalau lihat kondisi pasar di luar itu pendapatan mereka, meskipun di dunia ini pertumbuah ekominya 2,3 persen atau berapa, tapi di beberapa negara khususnya kayak Jerman, lebih tingi dari itu sudah jelas. Kemudain di Belanda itu mantap, meskipun dia pertumbuhannya 1,5% tapi dia terus naik, dan 1,5% misalkan, itu pendapatan masyaraktanya kan sudah tinggi, berkecukupan," tambah gunadi.

Selain itu, untuk mengejar angka 1.000 % tersebut, mau tidak mau dari sisi model harus ada peningkatan. Dan menurut Gunadi tidak ada masalah dengan hal tersebut.

"Kalau kita lihat bahwa sebagian dari fasilitas produksi itu kan alat-alat yang bisa dimanfaatkan oleh bebrapa model, alat las misalkan, pengecatan. Artinya sebagian dari investasi itu tetap memang bisa dimanfaatkan, yang tidak ada itu mungkin baju-bajunya, plastik-plastik cover nya, bentuknya berubah, dan itu harus dilakukan investasi lagi," katanya.

Bukan hanya peningkatan model, tapi juga terus menambah jenis-jenis model baru akan membantu kenaikan 1.000 % tersebut. Dan menurut Gunadi hal tersebut sudah bisa dilihat dari sekarang.

"Semuanaya kalau tidak mengeluarkan model baru akan terpuruk. Jadi ya harus terus berinovasi, di dalam desain, teknologi baru, atau apa yang akan terjadi (nantinya) dengan mesin atau transmisi," katanya. (khi/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads