Soal Kemacetan Jakarta, Ini Solusi Anies dan Sandi

Soal Kemacetan Jakarta, Ini Solusi Anies dan Sandi

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 07 Des 2016 17:41 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu masalah yang ada di Jakarta. Calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta diharapkan memiliki solusi jitu untuk menurunkan kemacetan lalu lintas.

Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memiliki rencana untuk menurunkan kemacetan lalu lintas.

"Kita punya rencana konkret kemacetan di Jakarta berkurang secara drastis dalam 5 tahun. Di Jakarta ini ada 10 juta penduduk, tapi ada 13 juta motor," kata Anies saat Live Streaming blak-blakan dengan pembaca di markas detikcom, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anies, masalah utama kemacetan lalu lintas adalah perpindahan populasi dari rumah ke tempat kerja. Namun, kondisi transportasi di Jakarta masih belum mendukung.

"Percaya atau tidak, rute kendaraan massal di Jakarta sejak tahun '70, '80, '90, sampai sekarang tidak berubah. Kita cek deh rute metromini, nomornya pun tidak berubah. Bagaimana Jakarta berkembang 30 tahun, tapi sistem transportasi massal tidak pernah mengalami perubahan," kata Anies.

"Kami berdua akan membuat transportasi publik massal, bukan non-massal kayak taksi ojek lho ya, tapi transportasi publik massal jumlahnya meningkat signifikan, rutenya mengikuti rute sebaran penduduk, titik transitnya ditambah banyak sekali, kualitas kendaraan ditingkatkan, kenyamanan ditingkatkan, dan harganya Rp 5.000 dari mana saja ke mana saja. Jadi Anda pindah pun, cukup Rp 5.000," ucap Anies.

Lanjut Anies, nanti pihaknya akan membuat transportasi massal menjadi suatu rangkaian. Jadi bukan hanya Transjakarta.

"Tapi transjakarta dengan Metromini, Mikrolet, semuanya menjadi satu kesatuan sistem trasportasi. Dengan kita melakukan itu, maka orang akan punya insentif lebih baik. Naik kendaraan umum massal, dapat kenyaman, harganya terjangkau, dan sampai tujuan," ujar Anies.

Memang, Anies mengakui tidak ada yang bisa melarang warga untuk menggunakan transportasi publik. Namun jika transportasi umum lebih baik, maka warga yang biasa menggunakan kendaraan pribadi itu bisa beralih ke transportasi umum.

"Saya pun ke kantor di Jl MH Thamrin, dari rumah saya di Lebak Bulus, saya naik ojek sampai ke Blok M, dari Blok M saya naik TransJakarta. Daripada saya nyetir setiap hari. Pulangnya pun begitu, dari Thamrin naik TransJakarta sampai Blok M saya naik ojek. Bayangkan kalau feeder busway dari kendaraan-kendaraan itu satu rangkaian. Kenapa selama ini menjadi maslaah, karena selama ini trayek-trayek itu enggak diatur oleh pemerintah, pemerintah enggak melihat peta penduduknya di mana, lalu rutenya seperti apa. Kita akan lakukan dengan melihat mobilitas penduduk, siapkan transportasi umum. Itu kita lakukan, dalam 5 tahun kemacetan Jakarta menurun secara drastis," tutup Anies. (rgr/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads