Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala mengatakan, produksi sepeda motor di Indonesia lebih besar dibanding Thailand. Memang, menurut dia, ekspor sepeda motor dari Thailand lebih besar.
"Karena gini, Thailand waktu itu kan orientasinya untuk ekspor jauh lebih besar daripada kita. Kita kan baru digenjot tahun lalu. Kita lebih telat aja. Harapannya kalau harganya kompetitif kita akan lebih baik lah daripada negara lain," kata Sigit kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (6/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini, kalau lihat dua bulan pertama sih positif," kata Sigit.
Sigit menyebut, pasar sepeda motor domestik Indonesia sudah besar. Bahkan, produksi sepeda motor di Indonesia hampir 68 persen dari total produksi sepeda motor di ASEAN.
"Kalau kita kan sudah menguasai domestik, sampai kita kontribusi di ASEAN juga dari sisi produksinya hampir 68 persen, itu data tahun lalu. Tinggal kalau kita dikasih kesempatan oleh prinsipal untuk masuk ke negara-negara lain, terus harga secara quality masuk kan otomatis pasar terbuka lebar. Kemudian kita kalau bisa pemerintah juga ikut bantu dorong memberikan insentif mengenai ekspor," ujar Sigit.
Saat ini, kapasitas produksi dari lima merek sepeda motor anggota AISI sudah mencapai 10 juta per tahun. Namun, pada 2015 lalu, kapasitas produksi yang dipakai tidak sampai 7 juta.
"Kapasitas produksi anggota AISI, 10 juta. Yang terpakai kalau tahun lalu 6,4 juta," ucap Sigit.
Untuk diketahui, penjualan sepeda motor domestik Indonesia pada Januari hingga Februari 2016 lalu mencapai 941.127 unit. Sementara angka ekspornya baru 54.252 unit selama Januari-Februari 2016. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta