Dilansir CNBC, Jumat (12/2/2016), moge asal Amerika itu melaporkan penjualan di seluruh dunia turun 1,3 persen dengan total penjualan bersih dari $844,6 juta atau sekitar Rp 11,4 triliun pada tahun 2014, menjadi $752,2 juta atau sekitar Rp 10,1 sepanjang tahun 2015.
CEO Harley-Davidson, Matt Levatich menilai penurunan tersebut akibat benturan nilai tukar mata uang dolar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah tahun yang sulit," tegasnya.
Tahun 2016 juga menjadi tahun yang sulit bagi agen pemegang merek Harley-Davidson di Indonesia, PT Mabua Mootor Indonesia. Pada Rabu (10/2/2016), Presiden Direktur PT Mabua Motor Indonesia, Djonnie Rahmat resmi melepas keagenan Harley di Indonesia.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar yang terjadi mulai pertengahan tahun 2013 hingga saat ini, menjadi salah satu alasan Mabua untuk melepas keagenan moge tersebut di Indonesia. (nkn/rgr)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?