Harga BBM Turun Tak Otomatis Angkat Penjualan Motor

Harga BBM Turun Tak Otomatis Angkat Penjualan Motor

Arif Arianto - detikOto
Jumat, 08 Jan 2016 13:53 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Penjualan sepeda motor sepanjang 2016 ini diperkirakan tak berbeda jauh dengan hasil penjualan selama 2015 yakni sekitar 6,45 – 6,5 juta unit. Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal Januari ini dinilai belum akan menjadi pemicu minat konsumen untuk membeli sepeda motor.

"Perkiraan kami, tahun ini penjualan masih lemah karena start-nya yakni di semester pertama ini juga lemah. Soalnya, penciptaan lapangan pekerjaan yang didorong oleh paket kebijakaan pemerintah VII dan VIII, baru bisa dirasakan pada kuartal kedua," tutur Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Sigit menyebut penurunan BBM tidak akan banyak berpengaruh terhadap penjualan. Soalnya, masyarakat masih melihat harga bahan kebutuhan pokok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi harga BBM itu kan tergantung kepada mekanisme pasar seperti yang pernah disampaikan pemerintah. Dan pengalaman tahun lalu membuktikan, saat harga BBM turun penjualan tetap lesu," ucapnya.

Dengan fakta seperti itu, lanjut Sigit, maka penjualan sepeda motor dalam jumlah yang besar atau menyamai tahun-tahun sebelumnya akan terjadi pada awal semester kedua. "Tapi harus diingat, dalam kondisi seperti itu, bukan berarti tidak ada penjualan sama sekali. Penjualan ada, tetapi tidak sebesar saat kondisi normal pada tahun-tahun sebelumnya," paparnya.

Sigit mengaku belum mendapatkan data lengkap penjualan motor sepanjang tahun 2015, namun dia memperkirakan penjualan motor sepanjang 2015 lalu hanya sebanyak 6,47 unit. Pencapaian itu meleset dari target yang ditetapkan yakni sebanyak 6,7 juta unit.

Meski trennya menurun, namun Sigit memastikan banyak pembeli sepeda motor yang merupakan konsumen baru. Pembelian didasari beberapa alasan yakni untuk transportasi pribadi, penunjang kegiatan produktif seperti berdagang, ojek, dan lain-lain. (arf/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads