Pengguna Motor Honda di Riau Inginkan Moge dan Trail

Pengguna Motor Honda di Riau Inginkan Moge dan Trail

- detikOto
Senin, 08 Des 2014 09:50 WIB
Pekanbaru - Segmen pasar motor premium di Riau cukup besar khususnya kalangan pengusaha dan karyawan perkebunan dan tambang. Varian motor yang sangat diminati adalah varian motor gede dan trail.

"Strata konsumen di Riau yang memiliki daya beli sangat kuat atau konsumen premium porsinya cukup besar. Mereka pengusaha perkebunan, tambang, properti dan sektor ritail," tutur Honda Regional Head Riau, Johan, di Pekanbaru, Riau.

Mereka, kata Johan, memiliki selera yang tinggi untuk mencari kegiatan atau menyalurkan hobi. Namun sayang, sarana hiburan, obyek wisata, serta tempat-tempat penyaluran hobi di wilayah Riau, terbilang sangat minim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga, kondisi alam perkebunan dan hutan, bagi mereka adalah obyek yang eksotis dan tepat untuk melepas penat. Begitu pun dengan kondisi jalanan yang sepi tetapi beraspal bagus," kara dia.

Bagi orang-orang berkantong tebal itu, kondisi alam itu dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi bertualang atau turing dengan motor trail dan motor gede. Namun sayang, pemain di pasar kedua jenis motor itu masih terbatas di Riau.

"Kami dulu pernah memasarkan Honda Wings dan permintaan sangat tinggi. Setelah itu tidak lagi, karena pasokan CBU terhenti," ujar Johan.

Sejak itu, tidak sedikit konsumen yang menanyakan motor gede dan trail kepada Honda Riau. Sementara saat ini agen pemegang merek motor lain memang telah memasok motor jenis trail.

Namun, bagi konsumen loyal Honda dan calon pembeli lain, adanya alternatif pilihan lain dirasa akan lebih baik. Terbukti, ketika media nasional baik cetak maupun online memberitakan rencana Honda memasarkan motor gede, banyak konsumen kelas premium yang menanyakannya.

"Mereka menanyakan kebenaran berita itu, dan kapan mulai dipasarkan di Riau," papar Johan.

Honda di Riau saat ini menguasai 70 persen pasar kendaraan roda dua di Riau. Model yang diminati pasar 50 persen merupakan model skutik, 30 persen bebek, dan 18 persen motor sport.

Namun pertumbuhan segmen sport terus terjadi seiring menciutnya permintaan model bebek.

"Tetapi di luar itu, permintaan yang kuat terjadi di segmen moge dan sport jenis trail. Sayang sekali kami baru bisa memenuhinya untuk jenis sport biasa 150 dan 250 cc," kata Johan.

(arf/ddn)

Hide Ads