"Jangankan berharap, mimpi dapat hadiah saja enggak," ujarnya saat ditemui di lokasi selebrasi pemenang hadiah utama Milyarder Yamaha di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Ahad (28/09/2014).
Bagi Ria membeli Yamaha Mio GT pada bulan Juni lalu hanya untuk memenuhi kebutuhan sarana transportasinya sehari-hari. Terlebih selain sebagai seorang karyawati, sulung dari empat bersaudara itu juga memiliki banyak teman dan suadara. Walhasil, kegiatan wara wiri beranjangsana ke satu tempat ke tempat lain juga padat. "Itulah kenapa aku pingin membeli motor," akunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akad kredit dengan lembaga pembiayaan pun dia teken pada bulan Juni. Ria pun girang bukan keplang saat motor Yamaha Mio GT datang ke rumahnya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Seiring kesibukkan sebagai karyawati, Ria telah melupakan prosesi pembelian.
Β Meski, dia sempat mengisi formulir undian berhadiah. Waktu pun berjalan seperti biasa, hingga dua bulan tiba-tiba sebuah kabar gembira datang kepadanya.
"Anda telah memenangkan hadiah utama undian miliarder Yamaha," begitu sang pemberi kabar berujar.
Ria tak langsung percaya, meski sang pengabar menyebut dirinya dari Yamaha. Ria tak hirau, dia kembali berkutat dengan seabrek kesibukkannya. Tapi, kabar yang sama kembali menghampiri. Kali ini mengaku dari kantor pusat Yamaha Indonesia.
"Tapi aku tetap enggak percaya, karena kan banyak tuh penipuan," ujarnya.
Setelah kali kedua pengabar dari Yamaha menelponnya. Dan meminta Ria untuk mengecek ke website Yamaha, dia baru percaya. Tergelitik kabar itu, dia pun membuka internet dan mengetik alamat website Yamaha di mesin pencari. Hatinya berdebar tak karuan saat menunggu tampilan website Yamaha muncul di layar komputer.
Selang berapa menit kemudian, alamat situs yang dicari pun ketemu. Detak jantungnya semakin cepat. Dan seperti melayang di udara, saat tahu namanya benar-benar terpampang sebagai pemenang di situs itu.
"Subhanallah...Alhamdulillah ya Allah, terima kasih atas rezeki-Mu yang tak terhingga ini," ucapnya.
Dia pun sujud syukur tanda terima kasih. Setelah kepastian itu, dia mendatangi kantor pusat Yamaha, dan benar-benar dinyatakan sebagai pemenang.
Perayaan selebrasi kemenangannya dirayakan pada 28 September. Sebelumnya dia dilayani bak seorang Ratu. Selama dua malam dia menginap di hotel berbintang lima di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Tak cuma itu, dia juga dikawal bodiguard layaknya seorang selebritis. Jamuan makan malam bersama direksi Yamaha dan menghadiri acara sosial Yamaha masuk dalam agenda utamanya.
"Ini semua sesuatu yang tidak pernah terlintas di benak aku," kata dia.
Kini, perempuan kelahiran Jakarta, 31 Mret 1983 itu, telah menggeggam semiliar (dipotong pajak hadiah 20 persen, yang dia terima bersih Rp 800 juta), dan telah siap untuk menggunakannya.
Hal pertama yang dilakukan adalah menyenangkan orang tua. Setelah itu, dia ingin membeli rumah dan membuka usaha.
"Bidang usaha sekarang lagi matengin, tapi sudah ada yang siap dijalani," paparnya.
Ihwal pilihan motor Yamaha Mio GT, Ria menyebut katena selain desainnya cocok di hatinya, konsumsi bahan bakanya juga irit. Maklum sebagai pekerja dan kerap bepergian dia harus menghemat ongkos.
Sementara itu, General Manager Promosi Yamaha Indonesia, Mohammad Masykur mengacungi jempol sikap Ria.
"Dia tidak meupakan syukur kepada Allah SWT, dengan membahagiakan orang tua. Salut saya," ucapnya.
Langkah Ria yang berencana membuka usaha dinilai Masykur sebagai sikap bersyukur juga. Pasalnya, dengan cara itu, Ria tak hanya menolong diri sendiri, tetapi juga bisa membuka lapangan kerja orang lain. Gadis itu telah membuka jalan bagi rezeki orang lain.
"Itulah rasa syukur yang nantinya Insya Allah membawa berkah. Karena rezeki rahasia Allah, maka barangsiapa bersyukur atas nikmat-Nya, maka Allah akan menambahkannya," kata Masykur.
(arf/ddn)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut