Produsen motor Honda berhasil menjual lebih dari 4 juta motor dalam 3 bulan terakhir. Asia menjadi penopang terbesar Honda dan Indonesia sendiri menyumbang 1,3 juta unit diantaranya.
Honda melaporkan kalau dalam kuartal pertama yang berakhir pada 30 Juni lalu yang baru saja mereka umumkan, mereka mampu membukukan penjualan global hingga 4,137 juta motor, naik 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Angka 2 persen memang terlihat tidak besar, tapi ketika itu terjadi di Honda, maka angkanya sama dengan 83.000 motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Eropa peningkatan penjualan mereka bahkan sampai 15,3 persen ke angka 60.000 unit. Di Amerika Selatan dan Afrika penjualan Honda juga meningkat.
Tragisnya, peningkatan penjualan di seluruh dunia itu berbanding terbalik dengan penjualan Honda di tanah airnya. Sebab di Jepang penjualan Honda drop ke angka 48.000 unit dari 52.000 unit.
Bicara mengenai Honda di Indonesia, pada rentang April-Juni 2014 pabrikan berlambang sayap tunggal mengepak ini sukses menjual 1.370.466 unit motor.
Total selama 6 bulan pertama 2014 Honda telah mampu menjual 2.625.128 motor di Indonesia dan menguasai 62,26 persen dari pasar motor yang ada di nusantara.
Kembali ke tataran global,penjualan sepeda motor Honda ini menghasilkan pendapatan sampai 407,7 miliar yen (sekitar Rp 46,12 triliun), naik 2,7 persen dibanding tahun lalu. Pendapatan operasional pun meningkat 3,3 persen menjadi 43,9 miliar yen (sekitar Rp 4,96 triliun).
Secara total, divisi otomotif Honda menghasilkan penjualan Honda yang naik 5,4% menjadi 2,99 triliun yen. Sementara labanya naik menjadi 146,5 miliar yen, dari periode yang sama tahun lalu 122,5 miliar yen.
Kepada seluruh divisi otomotifnya, Honda menargetkan keuntungan pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2015 ini sebesar 600 miliar yen. Target ini naik dari sebelumnya 595 miliar yen.
Selain itu, Honda juga menaikkan target penjualan produk otomotifnya di tahun fiskal ini, dari 12,75 triliun yen, menjadi 12,8 triliun yen.
Untuk divisi roda dua (dan ATV), Honda pada tahun fiskal 2014-2015 menargetkan akan mampu menjual 18.080.000 motor, turun dari perkiraan sebelumnya yang berada di angka 18.240.000 motor.
Penurunan ini banyak disebabkan karena diprediksi pasar negara berkembang seperti Asia, Amerika Selatan dan Afrika akan menurun pula meski untuk pasar negara maju seperti Amerika Utara ditargetkan naik menjadi 310.000 motor dari 300.000 motor. Tapi angka itu diprediksi tidak banyak membantu.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar