Seru dan menantang, itulah yang detikOto rasakan saat melakukan perjalanan mudik dengan roda dua ke Cirebon, Jawa Barat.
Perjalanan mudik hari pertama dimulai pukul 10.00 WIB, Selasa 22 Juli 2014 dari kantor redaksi detikOto di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan menuju Kalimalang - Bekasi - Cikarang- Karawang - Cikampek - Subang - Indramayu - Cirebon.
Pastinya dalam perjalanan mudik ini kami tidak ngebut, tetap santai dan waspada serta tetap mengutamakan keselamatan berlalu lintas. Nah, yang paling asyik saat menyusuri jalur Pantura selepas dari Jomin (persimpangan setelah keluar tol Cikampek ke arah Pantura).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menyusuri Pantura, detikOto pastinya tidak sendirian melainkan bersama para pemotor lainnya. Belum lagi mobil pribadi, truk gandeng dan bus berukuran besar yang agak menghambat perjalanan mudik. Cukup memacu adrenalin!
Tantangan tidak hanya dari padatnya lalu lintas di Pantura. Teriknya sinar matahari, kondisi jalan agak bergelombang, dan lubang serta hembusan angin kencang juga mewarnai perjalanan mudik ke Cirebon, Jawa Barat.
Beruntung, kuda besi yang digunakan detikOto sudah dimodifikasi pada bagian suspensi, jadi berbeda dengan skutik lainnya. Ukuran suspensi yang agak tinggi dari skutik lainnya membuat aktivitas menyusuri jalur Pantura menjadi lancar.
Suspensinya diracik sangat berbeda asupan suspensi depan teleskopik dan belakang menggunakan unit swing atau suspensi tunggal serta memiliki travel 2 cm lebih panjang, sehingga asupan ekstra nyaman itu membuat karakter lembut yang mampu meredam guncangan diakibatkan jalan bergelombang maupun rusak.
Shockbreaker jadi lebih kuat, nyaman, lembut, tangguh meredam hantaman pada roda agar tidak sampai ke pengendara.
Kaki-kaki motor yang tampak menonjol karena dibuat layaknya semi offroad sehingga mampu melibas jalanan esktrem berbatu dan kontur tidak rata.
Motor yang dikendarai detikOto memang didesain untuk mampu menerabas jalan di genangan air, berbatu maupun yang rusak sekalipun.
Kelebihan desainnya memiliki posisi tempat duduk 780 mm dengan jarak main ke tanah atau ground clearance 152 mm, faktor desain inilah membuat jalan yang kurang mulus mampu diterjang dengan baik termasuk kestabilan yang konstan membuat double kenyamanan bagi pengendaranya.
Lekukan aerodinamisnya membuat motor melesat dengan kencang tanpa mengalami hambatan walaupun jalan kembali sulit untuk dilewati.
Memasuki daerah Indramayu, kondisi lalu lintas agak sepi dan memungkinkan motor yang detikOto kendarai untuk digeber sampai kecepatan 100 km/jam.
Apalagi motor yang dikendarai detikOto terasa enak meski bobot pengendara 65 kg dan tinggi badan 168 cm.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah