Bandung -
Raja motor sport Indonesia, Yamaha V-Ixion baru saja dipermak oleh Yamaha. Berbagai perubahan ditampilkan merek berlambang garpu tala ini pada produk andalannya tersebut. Tapi seperti apakah kemampuan motor ini sebenarnya?
Beruntung detikOto kembali mendapatkan kesempatan emas untuk menjajal performa dari motor sport terbaru keluaran Yamaha, yakni New V-Ixion di Kota Kembang.
Sebelumnya detikOto juga pernah mendapatkan kesempatan emas untuk menjajal ketangguhan New V-Ixion di pabriknya. Tapi waktu itu trek yang disediakan Yamaha cukup pendek. Kali ini Yamaha kembali mengajak detikOto untuk menjajal ketangguhan New V-Ixion jauh lebih dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seolah tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini, detikOto pun menerima tantangan yang disuguhkan Yamaha. Mau tau bagaimana ketangguhan dari Yamaha New V-Ixion ini? Mari kita simak bersama.
Setelah semua peralatan berkendara dikenakan dengan baik dan lengkap seperti jaket, sarung tangan sepatu dan helm. detikOto langsung menuju New V-Ixion yang terparkir di depan hotel Savoy Homann, Bandung.
Tidak ingin berlama-lama detikOto langsung duduk dan mencari posisi duduk yang nyaman. Maklum jarak yang akan ditempuh dalam test ride ini cukup jauh bro dan akan memakan waktu kurang lebih 3 jam.
Beruntung postur pengendara detikOto sangat pas dengan tinggi motor yang setinggi 790 mm. Dengan tinggi 175 cm kaki pun langsung menginjak dengan tanah alias tidak perlu jinjit.
Tidak lama, detikOto langsung mendapat posisi riding yang nyaman. Dengan bentuk tangki yang sporti dan berotot dapat membantu posisi yang nyaman pada kedua paha pengendara.
Bagian samping motor terlihat lebih artistik dimana lekukan bodinya memiliki sudut tajam seperti aerodinamic device, terlihat berotot dan solid dibagian depan tapi kesan langsing tetap ada pada bagian belakang.
Kunci kotak yang sudah menempel langsung diputar ke posisi On. detikOto langsung disapa "HI Bro" pada speedometer yang terinspirasi dari YZF-RI. Speedometernya terlihat dapat memberikan sentuhan emosional.
Untuk menghidupkan mesin New V-Ixion ini akhirnya Yamaha mendengar suara dari konsumen yang menginginkan adanya kick starter atau engkol. Jadi New V-Ixion ini tersedia dalam 2 model, versi engkol dan non engkol.
Mesin pun menyala. Suara yang keluar dari knalpot lebih bulat dan sedikit ngebas dari knalpot.
Setelah sudah siap, detikOto mulai memasukan gigi 1 dan sesekali mengejut-ngejut. Responya luar biasa! Langsung saja selongsong gas langsung diplintir dan mulai megikuti jalur yang telah ditetapkan oleh Yamaha.
Perpindahan dari gigi 1 ke 2 cukup responsif. Memang nafasnya sama saja seperti V-Ixion lawas. Tapi dari 2 ke-3 tarikannya semakin menjadi, begitu juga seterusnya sampai gigi ke-5 sepertinya Yamaha sudah melakukan sentuhan penyempurnaan meski pada versi baru ini transmisi cukup menyulitkan karena sulit dikembalikan ke posisi netral.
Dengan dibekali mesin yang sama seperti generasi lawas, yakni dengan tipe mesin 4-langkah, 4 valve, SOHC, berpendingin cairan dan berkapasitas 150cc. New V-Ixion ini mampu menghasilkan tenaga 12,2 kW diputaran 8.500 rpm dengan torsi maksimum 14,5 Nm di 7.500 rpm.
Rute test ride kali ini cukup beragam ada jalan yang berkelok, lurus dan macet. Untuk jalan lurus detikOto berhasil menggebernya hingga 140 km/jam. Sayang belum bisa lebih dari 140km/jam karena jalan didepan mata sudah banyak mobil. Maklum trek lurusnya hanya beberapa ratus meter saja, selebihnya jalanan umum bro.
Rute test ride kali ini memang beragam bro tapi kebanyakan macetnya. Maklum Bandung di weekend selalu padat dikunjungi para wisatawan dari luar kota.
Start dari jalan Asia Afrika saja macet sudah dirasakan rombongan test ride. Tapi beruntung ada patwal dari pak Polisi. Sayangnya patwal tidak begitu berpengaruh, bayangkan saja, pak Polisi patwalnya menggunakan motor Suzuki Thunder 125c.
Dari Asia Afrika, lanjut ke jalan Soekarno Hatta yang juga cukup beragam kontur jalannya. Memasuki cibiru jalanan kembali seperti biasa, detikOto ditemukan jalan yang lurus dan berkelok namun tidak banyak.
Lanjut terus ke jalan Cicaheum, Antapani, Laswi, Tegalega dan Cimahi hingga finis di Cihideung. Nah saat memasuki jalan Cihideung cukup menantang. Pasalnya kontur jalannya beragam banyak trek berkelok dan lurus.
Ini waktunya detikOto menjajal handling. Ternyata tidak percuma Yamaha mengaplikasikan rangka delta box yang memberikan kesan kokoh. Ini dapat membantu saat bermanuver maupun handling.
Handlingnya tetap lincah dengan V-Ixion lawas, tapi ada perbedaan saat dibawa menikung karena pengaplikasian ban yang lebih besar dari generasi sebelumnya. Kini New V-Ixion menggunakan ban depan berukuran 90/80-17/C 46P dan ban belakang berukuran 120/70-17M/C 58P.
Perbedaan saat menikung mungkin disebabkan area grip ban ketika menikung lebih luas dibanding ban kecil.
Urusan suspensi, Yamaha tidak main-main, suspensi depan New V-Ixion menggunakan teleskopik dan suspensi belakang dengan lengan ayun, link suspensi monocross.
Sesekali detikOto juga dihadapkan dengan kondisi jalan yang kurang baik dan berlubang. Saat menghantam lubang kelembutan redaman suspensinya cukup oke, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut. Perpaduan yang suspensi yang ciamik.
Nampaknya redaman suspensinya tidak banyak berubah atau tetap sama dengan V-Ixion generasi sebelumnya yang sama-sama nyaman.
Karena kondisi jalan yang beragam tidak jarang pengereman mendadak sering terjadi. Apalagi ketika bertemu dengan kondisi jalan yang padat dan sedikit berlubang.
Secara keseluruhan, pengeremannya jauh lebih baik terutama pengereman bagian belakang. Untuk pengereman belakang sudah dilengkapi dengan disk brake single piston yang sedikit lebih pakem.
Jadi jika Anda sering melakukan pengereman mendadak tidak perlu khawatir untuk menabrak atau ban belakang menjadi goyang. Sebab pengaplikasian disk brake single piston ini cukup membantu pengereman yang lebih baik.
Setelah menempuh jarak yang cukup panjang dengan menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam. Kesimpulan yang didapat setelah menunggangi New V-Ixion diberbagai kontur jalan yakni hasilnya cukup memuaskan.
Dari segi posisi berkendara yang nyaman, performa yang agresif dan responsif, handling yang lincah, suspensi yang nyaman hingga sistem pengereman yang cukup oke menjadikan New V-ixion ini raja dari motor sport di kelasnya.
Meski begitu, sulitnya mengembalikan posisi gigi ke netral cukup membuat gemas. Selain itu, stang yang terlalu panjang juga cukup merepotkan.
- Poin Plus
1. Rem dan handling yang stabil dan nyaman
2. Klaim konsumsi bahan bakarnya 11 persen lebih irit dibanding versi lawas
3. Desain yang lebih sporty dari versi lawas
- Poin Minus
1. Sistem oper gigi yang terkadang susah dibawa ke posisi netral.
2. Stang kemudi yang terlalu panjang
3. Mesin masih mesin lawas
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar