Head of Corporate Communication PT Federal International Finance (FIF), Arif Reza Fahlepi mengatakan, standar ideal cicilan kendaraan adalah 2/3 dari penghasilannya.
"Standarnya itu harus 1/3 dari gaji atau total penghasilan kita, itu yang boleh dibilang standar minimal yah dari kita," ujarnya kepada wartawan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kita sarankan. Misalkan, gaji Rp 5 juta, nah 1/3 nya dari Rp 5 juta itu, dan jangan lupa untuk memperhatikan pengeluaran lainnya (selain kredit motor)," tuturnya.
Selain pendapatan, lebih lanjut Reza mengatakan, konsumen harus memperhatikan dan memilih jenis Down Payment (DP), dan tenornya atau jangka waktu cicilan kredit.
Besaran DP atau uang muka akan mempengaruhi pembayaran angsuran per bulan. "Kalau DP di atas 20 persen lihat lagi angsurannya, jangan yang gaji Rp 5 juta tadi ambil tenornya setahun itu juga gak logis, bahkan akan menjadi beban buat kita. Sebaiknya kita lihat lagi oh tenornya kayaknya cocok 2 tahun atau bahkan 3 tahun," ujarnya.
Perusahaan pembiayaan, lanjut Reza tidak ingin mau membebani konsumen, mereka ingin jadi solusi pembiayaan sehingga konsumen bisa bayar angsuran tanpa membebani konsumen.
"Karena orang kita kan itung-itungannya simpel, wah gaji 5 juta cukup lah sebulan 1 juta ambil yang 12 bulan, dia gak mikir lagi lupa pengeluaran yang lain ada apalagi dia udah berkeluarga buat listrik sekolah. Jadi kita kembali selain sepertiga income kita lihat DP dan tenor pembiayaan yang akan kita ambil, jadi jangan 'Ah biar cepat ambil setahun'. Tapi baru beberapa bulan udah batuk-batuk," ujarnya. (khi/ddn)












































Komentar Terbanyak
Dipecat Gegara Ugal-ugalan, Begini Kata Sopir PO Rosalia Indah
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid