Kelanjutan program subsidi motor listrik di Indonesia tidak jelas. Sebelumnya insentif motor listrik dijanjikan akan keluar pada Agustus 2025. Namun, sampai saat ini belum ada kabar lagi. Apa tanggapan Polytron sebagai salah satu produsen motor listrik lokal?
Head of Group Product EV 2W Polytron Ilman Fachrian Fadly mengatakan, subsidi motor listrik memang diperlukan buat mendongkrak penjualan dan membangun ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Tapi bagaimanapun, Polytron tetap patuh terhadap setiap program dan keputusan yang ditetapkan pemerintah.
"Kalau ditanya perlu ya perlu (subsidi dari pemerintah). Tapi kan kita hanya bergerak berdasarkan peraturan yang sekarang berlaku. Ya sudah, itu aja yang kita perhatikan," bilang Ilman kepada wartawan di sela-sela peluncuran Fox 350 di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mengajukan program insentif pembelian motor listrik tahun depan. Program ini diketahui pertama kali meluncur pada tahun 2023 dengan besaran subsidi Rp 7 juta.
Agus mengatakan usulan tersebut sudah diajukan sejak awal tahun 2025. Tapi hingga sekarang tak kunjung mendapatkan kepastian lantaran keputusan tersebut berada di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Jadi kalau berkaitan motor listrik yang kami anggap penting, siapkan insentif atau stimulus. Karena sedikit banyak dia punya backward dan power linkage, itu kami penting. Oleh sebab itu kami usulkan," ujar Agus kepada awak media, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).
Baca juga: Honda: Motor Listrik Masih Butuh Insentif |
"Untuk 2026 akan diajukan kembali. Tapi sekali lagi, bolanya tidak ada di kami," sambung Agus.
Ketidakpastian kelanjutan subsidi motor listrik ini berdampak signifikan terhadap penurunan penjualan motor listrik. Konsumen menunda pembelian karena insentif yang tak kunjung turun.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), pada kuartal pertama 2025, penjualan motor listrik turun hingga 30-40%. Artinya, penjualan motor listrik sangat bergantung kepada bantuan pemerintah. Sebab, harga motor listrik dirasa masih cukup mahal tanpa insentif maupun diskon dealer.
(lua/dry)












































Komentar Terbanyak
Katanya Jakarta-Bandung Lewat Tol Japeksel Cuma 45 Menit, Ternyata...
Banyak yang Nggak Sadar, Tiap Beli Bensin Pasti Bayar Pajak
Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran