Perbandingan Jualan Motor Listrik vs Bensin, Beda Jauh Banget

Perbandingan Jualan Motor Listrik vs Bensin, Beda Jauh Banget

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 17 Feb 2025 14:07 WIB
PT Astra Honda Motor (AHM) mengenalkan Honda EV Fun dan EV Urban Concept pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, di arena JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Ilustrasi motor listrik Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pasar sepeda motor listrik di Indonesia masih punya potensi besar. Namun, faktanya penjualan motor bensin secara tahunan masih jauh lebih unggul.

Wakil Menteri Industri Indonesia, Faisol Riza, membeberkan data penjualan motor listrik vs bensin pada tahun 2024.

"Pasar sepeda motor listrik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Data menunjukkan bahwa pada 2024 penjualan motor konvensional di Indonesia mencapai 6,3 juta unit," kata Faisol Riza di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun jumlah sepeda motor listrik yang terdaftar pada tahun yang sama, baru mencapai 77 ribu unit atau sekitar 1,2 persen dari total pasar. Angka ini menjadi peluang sangat besar bagi kendaraan listrik yang terus berkembang," ungkapnya lagi.

Jumlah motor listrik itu disinyalir juga berkat bantuan insentif motor listrik.

ADVERTISEMENT

Namun konsumen kini masih menanti pengumuman subsidi motor listrik yang telah berakhir sejak tahun lalu.

Terungkap fakta stok motor listrik menumpuk di dealer usai subsidi pembelian belum mendapat kepastian dari pemerintah. Namun ternyata ada beragam faktor lain yang bikin motor listrik belum diminati.

"Meningkatnya biaya hidup, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi membuat banyak konsumen memilih untuk menunda pembelian kendaraan baru, apalagi yang harganya lebih tinggi seperti motor listrik. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan motor listrik," jelas Pengamat Otomotif Yannes Pasaribu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bicara kemungkinan subsidi Rp 7 juta untuk setiap pembelian unit kendaraan motor listrik diperpanjang di 2025. Subsidi ini diberikan guna mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

"Subsidi (motor listrik) harusnya masih tetap," kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Meski ada pertimbangan kebijakan efisiensi anggaran, Airlangga menyebut program itu sudah mendapatkan persetujuan sehingga tidak akan terganggu.

Motor listrik sudah mendapat guyuran insentif dari pemerintah tapi penjualannya jauh dari target. Skema bantuan pemerintah dengan potongan Rp 7 juta tidak diserap baik oleh pasar.




(riar/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads