Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 5.659 orang sudah mengantre untuk mengikuti program subsidi konversi motor listrik Rp 7 juta per unit. Tapi realisasinya baru 100 unit.
Pemerintah sudah memiliki kuota 50 ribu unit hingga akhir 2023. Terdapat beberapa tantangan program konversi motor listrik dari pemerintah, pertama soal keterbatasan pasokan baterai saat konversi motor listrik.
"(tantangan lamanya adopsi konversi motor listrik) ketersediaan part, karena kami baterai fix. sekarang baterai itu oyok-oyokan (kejar-kejaran) sama motor baru," ujar Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Kelistrikan Sripeni Inten Cahyani saat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain keterbatasan pasokan baterai, Sripeni juga mengungkap kalau biaya konversi minimum Rp 8 juta masih berat bagi masyarakat. Rencananya ESDM akan menyiapkan skema baterai swap jadi konsumen tidak memerlukan modal awal untuk konversi.
"Menambah (opsi baterai swap) ya, tidak menghilangkan baterai tanam. Supaya lebih luas. Supaya (seperti) kurir, gojek yang heavy user 100 km, dan dengan baterai jadi kan nggak tidak nambah uang, hanya sewa, sewa bulanan, jadi nggak nambah modal awal," ujar dia.
Dalam paparannnya Sripeni mengungkap realisasi konversi sampai dengan 16 Agustus 2023 sudah mencapai 100 unit. Angka itu didapat dari 5.659 orang sebagai pemohon konversi motor listrik yang masuk daftar antrean.
"Baru daftar itu mereka, jadi belum diapa-apain masih di tangan pemilik. Secara sistem dia sudah terdaftar," kata dia.
Daerah yang paling banyak melakukan permohonan konversi adalah Jawa Barat (1.876), Jawa Timur (1.409), dan DKI Jakarta (1.149). Tipe motor yang paling banyak permohonan konversi adalah manual 26 persen, sport tiga persen, dan terbesar motor matic 71 persen.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?