Pesawat Boeing 727 Disulap Jadi Bus Darat nan Mewah

Pesawat Boeing 727 Disulap Jadi Bus Darat nan Mewah

Rizki Pratama - detikOto
Selasa, 26 Mei 2020 15:17 WIB
Jet Limosin
Pesawat boeing jadi bus darat. Foto: autoevolution
Jakarta -

Tidak ada yang tak mungkin di dalam konteks modifikasi. Bahkan dua jenis alat transportasi berbeda pun dapat dipadukan seperti bus limosin satu ini.

Dua alat transportasi yang berbeda ini menyatu dan hidup kembali di jalan raya secara legal. Pesawat tanpa ekor dan sayap ini adalah Boeing 727-24C yang disambung ke sasis bus Mercedes-Benz.

Limusin jet ini berada di Amerika Serikat, tetapi lahir dari seberang perbatasan negara itu. Dibuat oleh VACA Limousines yang berbasis di Mexico, layanan limusin terbesar di negara ini juga berfungsi sebagai penjual dan pembuat. Limo jet ini dapat disewa USD 1.000 atau Rp 14 juta untuk perjalanan selama tiga jam. Bus limo yang sebelumnya sudah disebutkan legal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 200 kpj.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam modifikasinya VACA mengambil pesawat, memotong sayap dan ekornya, dan menyambungnya ke bus Mercedes-Benz dengan kapasitas tempat duduk hingga 40 orang. Sebagian besar kokpit dipertahankan, tetapi pastinya bus ini membutuhkan tambahan stir. Jet limo masih mempertahankan mesin diesel turbo asli, 10.886 kg ketika bahan bakar penuh, dan panjangnya sekitar 16 meter.

Limosine raksasa ini secara resmi muncul di publik pada tahun 2007 untuk dijual. Sebagai sebuah limosin bus berbentuk pesawat pastinya fasilitas interior seperti lantai dansa, TV layar lebar, perapian, dan bar sudah siap dinikmati.

ADVERTISEMENT

Fitur ekstra limusin lainnya termasuk lampu strobo, mesin yang dapat mengeluarkan efek asap dari kembang es, kamar mandi kecil dan tiga unit AC. Dari berbagai fasilitas mewahnya jelas bus jet ini hadir untuk mengakomodasi pesta berjalan yang dapat melayani 40 orang sekaligus.

Jet limo itu kini berada di bawah asuhan rental Limo Bob di Los Angeles, Amerika Serikat. Di sana jet limo ini disewa dengan harga USD 100 ribu atau Rp 1,4 miliar sebulan. Jika tidak mau menyewa tapi ingin memilikinya langsung, siapkan uang USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar-an.




(rip/lth)

Hide Ads