Ajak Suzuki Baleno Lawas Ngebut? Gampang!

Ajak Suzuki Baleno Lawas Ngebut? Gampang!

- detikOto
Kamis, 23 Sep 2010 16:19 WIB
Jakarta - Siapa bilang mobil lawas tidak bisa diajak berlari? Buktinya Suzuki Baleno lansiran tahun 1996 ini bisa dikebut sampai dengan kecepatan 200 km/jam lebih. Siapa yang tidak percaya?

Hasil tersebut didapat dari modifikasi ringan pada mesin, sehingga selain dari kapasitas mesinnya yang meningkat menjadi 1.700 cc (standar Baleno 1.600 cc), tenaganya pun melonjak menjadi 140 dk (standar Baleno 99 dk).

Itulah yang berhasil dilakukan oleh bengkel spesialis Baleno, Twin Garage. Sehingga kini Beleno tersebut tidak hanya bisa turun di ajang drag race 201 meter, tapi juga tetap enak dipakai harian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa sih yang dilakukan bengkel Twin Garage pada sedan Baleno tahun 1996 tersebut? Nah, pemilik bengkelnya Ajat Sudrajat mau membagi caranya.

"Pertama, saya pakai piston dari Aerio atau bisa juga Baleno Next G, dari penggantian ini saja, kapasitas mesin otomatis naik 100 cc," ujarnya saat berbincang dengan detikOto di bengkelnya di kawasan Bekasi Timur, Kamis (23/9/2010)

Dengan pengaplikasian piston bawaan Aerio atau Baleno Next G tersebut, mau tidak mau dinding silinder harus di-oversize sebanyak 300 mm, agar piston bisa masuk ruang silinder.

"Memang liner silindernya jadi lebih tipis, tapi masih aman kok buat harian," ungkap Ajat.

Setelah kelar membubut dinding silinder, sekarang giliran bikin packing baru, bisa menggunakan plat besi atau tembaga, yang jelas harus lebih tebal dari packing standarnya.

"Kalau packing standar tebalnya 1 mm, ditebalkan jadi 1,5 mm, agar kompresi tidak terlalu tinggi, jadi masih bisa pakai Pertamax," ujar Ajat.

Header atau saluran gas buang dari depan sampai belakang juga diganti. Bila standarnya berkonfigurasi 4-1, maka diganti dengan konfigurasi 4-2-1.

Kemudian, kalau mau lebih sempurna, lakukan porting polish pada lubang masuk dan buang. Selain dihaluskan, tidak ada salahnya sedikit membubut menjadi triangle valve agar posisinya lebih landai.

"Dengan begitu, pasokan bensin yang masuk bisa lebih cepat dan lancar," ungkapnya.

Setelah tenaga melonjak, giliran torsi ditingkatkan juga. Caranya, tipiskan permukaan flywheel dengan cara dibubut, agar bobotnya jadi lebih ringan, sehingga lebih enteng berputar.

Beres semuanya, lakukan balancing ulang pada semua komponen-komponen yang sudah dimodifikasi tersebut, seperti kruk as, piston dan stang piston, juga flywheel, agar mesin tidak bergetar.

Hasilnya? saat mengikuti drag race 201 meter, Baleno hasil modifikasi ringan seperti ini bisa mencatatkan waktu tempuh 10,4 detik.

"Dan konsumsi BBM-nya juga masih lumayan, 1 liter bisa untuk 12 km lah, tapi sudah tidak bisa pakai Premium, melainkan Pertamax," pungkas Ajat.
(bgj/ddn)

Hide Ads