"Tema back to the roots itu kita ingin dari kustomfest menyatukan lagi semua kalangan khususnya pelaku kustom culture, bahwa kita punya akar budaya, kita punya kearifan lokal yang menjadi ciri khas bangsa kita. Mari kita gali lagi dan jadikan dasar untuk melangkah bersama," ujar Director Kustomfest, Lulut Wahyudi saat ditemui di Jogja Expo Center (JEC), Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Sabtu (5/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan perpecahan (di komunitas saat tahun politik) yang lalu mari lupakan, mari kita bergandengan tangan lagi untuk menyongsong Indonesia yang lebih bagus, yang lebih cerah," kata Lulut.
![]() |
Bahkan, untuk merepresentasikan tema tersebut, Lulut merespon pintu masuk dan keluar arena Kustomfest 2018 dengan membangun sebuah benteng pertahanan. Hal itu sebagai ajakan kepada semua kalangan untuk meningkatkan rasa persatuan, layaknya saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Pintu masuk dan keluar kita respon dengan membangun benteng pertahanan. Karena dulu waktu perang kemerdekaan kita sama-sama merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, dan aat berjuang kita tidak mempertanyakan agama, suku dan ras, tapi cukup kamu merah putih atau bukan. Harapannya spirit itu kita munculkan kembali di Kustomfest tahun ini," katanya.
Terkait jumlah peserta Kustomfest 2019, Lulut menyebut peserta tahun ini mencapai ratusan orang. Sedangkan untuk programnya sendiri, Kustomfest tahun ini memiliki program kustom bike show, hot rod and kustom car show, pinstripe carnival, body art show, art island, kustom bicycle, diecast show, photo contest dan BMX arena.
"Tahun ini peserta yang daftar 400 dan yang lolos 153, untuk yang hadir sekitar 130 peserta. Untuk mobil sekitar 27 sampai 28, trend paling banyak kelas american cooper, goober, cafe racer juga banyak, artinya kita tidak bisa ngejudge bahwa yang ini lebih unggul dari itu, karena semua punya massa dan mereka selalu mengeksplor di ranahnya masing-masing," ucapnya.
![]() |
Selain itu, dalam Kustomfest 2019, Kill The DJ merilis soundtrack Gas Gas Gas, dan yang menarik perhatian adalah hadirnya salah satu master builder dunia bernama Shinya Kimura dari Chabott Engineering.
Lulut menambahkan, Kustomfest tahun ini memiliki perbedaan dengan gelaran sebelumnya, mengingat dalam Kustomfest kali ini akan digelar Flat Track Race. Menurutnya, race tersebut dapat berkembang menjadi olahraga baru di dunia kultur kustom.
"Yang mendasari diadakannya Flat Track Race adalah banyak builder-builder yang sekarang ini membangun motor dengan gaya tracker. Nhah, kita merespon itu semua, setelah mereka membangun motor yang bagus buat diapain," ucapnya
"Karena itu, di Kustomfest tahun ini kita coba bikin satu flat track race dengan mengadopsi aturan baku di flat track. Harapannya ini akan berkembang dan jadi olahraga baru di dunia kustom," imbuh Lulut.
(sip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?