Sebuah usaha workshop modifikasi motor berhasil dibangun. Dan puncak dari setiap karyanya, tak pernah dihitung dari nominal uang yang diterima, melainkan kepuasan pelanggan yang menerima hasil karyanya dengan gembira.
Beberapa karya modifikasi Bagus terpajang di ajang Blitar Garage Show Case 2019. Acara untuk memperkuat silaturahmi antar-pegiat motor ini digelar di halaman parkir belakang Kantor Pemkab Blitar, Jalan Sudanco Supriyadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Motor Chopper Pink Metalik Demi Istri |
Dari beberapa motor yang dipajang, karya Bagus sangat dominan menarik perhatian. Seperti motor yang basicnya Yamaha ES 650 cc dengan bodi full custom. Genre Chopper dengan cat dualtone hitam chrome. Kemudian basic Yamaha Byson dengan cat hitam dop yang tampak sangar. Dan basic CB 100 yang dicustom twin engine dimodifikasi menjadi 360 cc dengan rangka full custom bergaya chopper.
![]() |
"Sejak saya buka workshop tahun 2014 sampai sekarang, ada 50 lebih motor yang sudah saya modifikasi," kata Bagus pada detikcom, Minggu (28/7/2019).
Hanya ditemani seorang karyawan, Bagus mengerjakan dengan detail desain yang diinginkan pelanggannya. Sebuah bengkel sederhana di Kelurahan Dandong Kecamatan Srengat menjadi tempatnya bekerja, sekaligus menyalurkan hobi seni modifikasi sepeda motor. Nama bengkel itu Nuansa Kencana.
![]() |
"Ya bisa dibilang begitulah. Karena kerja saya mulai mendesain custom seperti apa yang diinginkan pelanggan. Material yang dipakai disesuaikan dengan keinginan dan budgetnya, sampai finishing. Kalau pelanggan, biasanya hanya bawa mesinnya saja," beber lulusan STM Islam Kota Blitar jurusan otomotif ini.
Dari design yang sudah disepakati, Bagus mulai membangun tangki bensin, rangka, knalpot, jok serta skok. Semua alat untuk mengerjakan itu dibeli dari hasil menabung selama merantau di Kalimantan pada tahun 2010 lalu.
Bapak satu putra ini mengaku, ilmu modifikasi motor didapatnya secara otodidak. Sebagian dengan melihat langsung dari youtube. Apalagi sejak memutuskan pulang kampung ke Blitar, dia bertemu komunitas Motor Antik Indonesia.
![]() |
"Saat itulah saya terjerumus. Antara suka, hobi dan peluang usaha. Melebur jadi satu, pas nemu ilmu dan guru yang cocok. Bablaslah sampai sekarang ini," ungkapnya sambil tertawa.
Untuk memodifikasi satu unit motor, Bagus membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Kendalanya hanya satu. Di Blitar susah mencari spare part. Dia harus menjelajah dunia maya untuk mencari penjual online. Dan risiko tertipu sering dialaminya. Tapi berbekal pengalaman, semakin banyak temannya dari luar kota yang membantu mencarikan spare part yang dibutuhkannya.
"Alhamdulillah, karya saya banyak yang dapat prestasi di ajang festival modifikasi. Walaupun masih kelas regional. Tapi itu juga yang membuat banyak pelanggan baru datang," ujarnya.
Tak hanya warga Blitar, namun orang Wonosobo, Wonogiri, Kediri, Malang dan Surabaya juga datang ke workshopnya. Bagus juga tak hanya melayani modifikasi, namun juga bisa menggarap restorasi motor jadul yang sekarang kembali naik daun.
![]() |
"Kalau biaya tergantung desain dan bahannya seperti apa. Cuma kalau dihitung kasar, biaya modifikasi antara Rp 15 sampai 30 juta. Kalau restorasi dari Rp 3 sampai 10 juta," jawab Bagus ditanya soal biaya.
Pria yang memasuki usia 29 tahun ini tampak bahagia dengan pekerjaannya sekarang. Baginya, setiap pelanggan baru dengan desain baru selalu mendatangkan tantangan baru. Lalu berapa omzetnya menggeluti usaha itu?
"Nggak pernah ngitung. Bagian istri saya kalau itu. Bagi saya, terus berkarya dan membuat orang lain gembira itu adalah segalanya," pungkasnya.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah