"Konsepnya street cub, cuman untuk konsep motor saya lebih ke detailing seperti aksesori kita buat dari bahan kuningan dibungkus sendiri handmade," ungkap Fiqhi.
Kuningan yang seperti emas itulah yang menyebabkan motor Honda C86 ini mendapat julukan 'tunggangan Raja Salman'. Namun bukan milik raja beneran ya Otolovers, melainkan hanya julukannya lho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motornya itu sama anak-anak bengkel dipanggil 'awas-awas minggir ini motornya Raja Salman, ini motornya dari emas jadi minggir dulu'," ucap Faqhi seraya menirukan ucapan teman-temannya.
"Karena bahannya dari kuningan kalau digosok pakai brasso kuningnya lebih nyala lagi seperti emas jadinya," ungkap Fiqhi.
Demi mengejar tampilan yang lebih minimalis namun elegan, Fiqhi mengubah tuas kopling yang letaknya menjadi satu dengan tongkat porsneling seperti mirip-mirip yang ada pada moge.
"Kalau itu memang dibikin biar steernya bersih nggak ada kopling dan pingin yang baru biar beda," terang Fiqhi.
Untuk proses pengerjaan sendiri memakan waktu sekitar 3-4 bulan dengan budget sekitar Rp 30-35 juta, dengan mempercayakan bengkel rekanan, yakni Ambon Custom. Fiqhi membeberkan secara singkat ubahan apa saja yang ada pada kuda besinya.
"Chassis masih asli karena kelasnya All Stock All and Advance itu nggak boleh merombak body secara total, boleh tapi dipotong bagian belakang saja," ungkap Fiqhi.
"Sisanya ya gimana caranya motor ini dilihat itu punya nilai wahnya, pelek itu saya dapat dari pasar loak Surabaya, jurinya bilang nyarinya susah, untuk namanya saya kurang tahu tapi yang pasti di pelek itu ada tulisannya Enkei," ujar Fiqhi.
"Dari mesin nggak diubah banyak cuma untuk tampilan saja seperti bak diganti tapi masih menggunakan C-series," ucap pria yang memiliki hobi mengkoleksi motor klasik ini.
Tonton juga 'Transformasi Munaroh, Sang 'Petarung Jalanan':
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar