Catur yang juga difabel karena mengalami suatu kecelakaan hingga diamputasi kedua kakinya, tak gentar menjalani hidup. Malah saat ini menjadi sosok inspirasi dengan memproduksi motor roda tiga yang bermanfaat untuk para penyandang disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meminjam kalimat Catur, 'kalau semua konsumen saya anggap sebagai saudara'. Ia mengatakan kalau berdirinya bengkel sejak bulan Februari tahun 2004 dilatarbelakangi karena pengalaman pahitnya. Untuk kemudian dikembangkan menjadi akses dalam membantu mobilitas saudaranya.
"Karena kebutuhan sendiri ya, di mana waktu itu sebelum difabel kemana-mana gampang naik angkutan umum, tiba-tiba kena musibah, dan merasa kesulitan untuk naik transportasi umum, akhirnya kita bikin akses buat sendiri dan untuk orang lain," ungkap Catur kepada detikOto.
Catur mengungkapkan pengalaman pahit yang dialaminya kemudian dijadikan lecutan untuk motivasi terhadap dirinya. Termasuk dukungan dari keluarga yang hingga saat ini selalu hadir saat suka atau pun duka.
Baca juga: Angka-Angka Menarik Asian Para Games 2018 |
"Pengalaman pahit banyak banget mas salah satunya ketika kita nyegat angkot, udah kita nungguin lama, bukannya berhenti malah tancap gas," kenang Catur.
"Berangkat dari situ kita membuat rangkaian sepeda motor sendiri yang mudah dikendarai, dan mudah dirawat diservis, di mana supaya gampang naik, gampang naruh kursi roda," ungkap pria asal Surabaya ini.
Saat ini sudah ada 4 karyawan termasuk Catur yang masih turun menangani modifikasi motor roda tiga. Kurang lebih dalam satu bulan selalu ada orderan sebanyak 12 unit yang minta ditangani oleh tangan dingin Catur.
"Untuk pemesanan sudah seluruh Indonesia, kecuali dari Sabang," ungkap Catur seraya tertawa kecil.
"Pemesan disesuaikan dengan kondisi teman-teman difabel, jadi tergantung masalahnya mulai dari polio, amputasi, spasik, paraplegia, kan beragam mas, kita sudah tahu rangkaian motor yang dibutuhkan, kalau dari luar daerah biasa minta nomor ukuran kursi rodanya," jelas Catur.
Dalam amatan detikOto ada salah satu motor skutik Yamaha Aerox yang sudah hampir rampung. Catur membuat sasis penghubung berbentuk bingkai yang terhubung pada poros CVT, hingga mampu menggerakkan dua roda belakang. Frame tersebut ia buat sendiri tanpa merusak sasis bawaan pabrik.
Catur mengaku berkembangnya bisnis yang ia kerjakan saat ini membuat impian untuk membuka bengkel yang lebih besar lagi agar bisa menampung banyak orang untuk belajar.
Namun untuk saat ini ia merasa bahagia karena karyanya mampu dinikmati dengan puas oleh 'saudaranya'.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah