Baca juga: Honda CBR250RR Berbaju Karbon |
Pada pameran dan kontes mobil Indonesia Automodified (IAM) di kota Batam yang berlangsung sejak 28-29 Juli 2018, rata-rata gaya modifikasinya adalah stance. Namun adakah pantangannya bila mobil dibuat seperti itu, ya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Batam Jadi 'Surga' Modifikasi Mobil |
"Sebenarnya kalau modifikasi-nya benar, mobil masih asik dibawa harian dan mengangkut 4 penumpang. Tapi yang jadi masalah adalah ketika tidak diperhatikan kaki-kakinya, takutnya balon nya kena (ketika jalan dikecepatan yang cukup tinggi)," ucap Hengky di Mega Mall Batam, Batam, Minggu (29/7/2018).
"Ban juga kalau tidak pas ukurannya, jadi lebih cepat bocor halus. Namun alangkah baiknya mobil bergaya stance dibawa jalan santai saja sih, soalnya mobil rada liar, melayang-layang kalau dibawa ngebut. Harus dirasa banget," tambah pemilik Toyota Cresta tahun 1995 ini.
Selain itu, bantingan suspensi dan guncangan di dalam mobil pasti tambah terasa. Usia ban juga menjadi lebih pendek bila tidak pas. Oleh karenanya ketika mobil diputuskan akan dimodifikasi bergaya stance sampai ban-nya di chamber, selalu perhatikan kaki-kaki dan mesin.
"Kalau modifikasi bergaya stance itu kaki-kaki dan mesin yang paling penting untuk diperhatikan. Karena akan ada beberapa titik yang dipotong seperti per ataupun kaki-kakinya itu sendiri. Tapi untuk mengakali (agar nyaman digunakan harian), pakai air suspension," tutup Hengky. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar