Seperti yang diungkapkan oleh Yudianto Mulyono selaku penyelenggara Jakarta Custom Culture dan pemilik bengkel Holiday Custom, bila konsep dan tujuan dari modifikasi mobil tidak dipikirkan dengan matang bisa jadi mobil tidak dapat digunakan lho.
"Bila ingin custom, tujuan awalnya harus jelas dulu mau digunakan sehari-hari atau untuk kontes. Pemilihan bengkelnya juga harus jelas karena ada tuh yang kapok custom karena mobilnya tidak bisa dipakai," kata Yudianto Mulyono kepada wartawan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau misalnya untuk kontes berarti risikonya enggak enak dikendarain dan enggak bisa jalan tiap hari, cuma eye cataching aja. Jadi lupakan fungsional. Tapi kalau untuk kendaraan fungsional (digunakan sehari-hari), modifikasi tidak boleh ekstrem seperti ban tidak usah dipasang yang terlalu besar agar tetap nyaman," kata Yudianto.
"Terus kalau mau yang untuk koleksi, harus seasli mungkin, seperti enggak boleh pasang AC atau disc brake. Jadi sesuai dengan tujuan awal modifikasinya untuk apa," tambahnya.
Agar modifikasi sesuai dengan keinginan, Yudianto menyarankan agar melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada builder atau bengkel khusus modifikasi.
"Kemarin ada yang kapok modifikasi karena salah milih bengkel dan tidak ditanya dulu buat apa. Hasilnya, setelah dibangun mobilnya tidak bisa dipakai. Jadi harus konsultasi dulu sehingga nggak salah pilih," tutup Yudianto. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain