Ingin Modifikasi Kendaraan? Pahami Dulu Tujuan Awalnya

Ingin Modifikasi Kendaraan? Pahami Dulu Tujuan Awalnya

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 14 Sep 2017 10:03 WIB
Modifikasi Honda CR-Z (Foto: M Luthfi Andika)
Jakarta - Tak dapat dimungkiri, modifikasi memang pasar yang tidak pernah mati di Indonesia. Bahkan tiap tahunnya tren ini tengah naik dengan stabil. Nah bagi Otolovers yang mulai ingin melakukan modifikasi pada kendaraan tercintanya, harus dipahami benar tujuannya agar tidak menyesal di kemudian hari.

Seperti yang diungkapkan oleh Yudianto Mulyono selaku penyelenggara Jakarta Custom Culture dan pemilik bengkel Holiday Custom, bila konsep dan tujuan dari modifikasi mobil tidak dipikirkan dengan matang bisa jadi mobil tidak dapat digunakan lho.

"Bila ingin custom, tujuan awalnya harus jelas dulu mau digunakan sehari-hari atau untuk kontes. Pemilihan bengkelnya juga harus jelas karena ada tuh yang kapok custom karena mobilnya tidak bisa dipakai," kata Yudianto Mulyono kepada wartawan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudianto menambahkan, tujuan modifikasi mobil umumnya ada dua macam yakni untuk digunakan sehari-hari atau dibawa suatu kontes mobil custom. Berbedanya tujuan tersebut, otomatis penanganannya akan berbeda pula.

"Kalau misalnya untuk kontes berarti risikonya enggak enak dikendarain dan enggak bisa jalan tiap hari, cuma eye cataching aja. Jadi lupakan fungsional. Tapi kalau untuk kendaraan fungsional (digunakan sehari-hari), modifikasi tidak boleh ekstrem seperti ban tidak usah dipasang yang terlalu besar agar tetap nyaman," kata Yudianto.

"Terus kalau mau yang untuk koleksi, harus seasli mungkin, seperti enggak boleh pasang AC atau disc brake. Jadi sesuai dengan tujuan awal modifikasinya untuk apa," tambahnya.

Agar modifikasi sesuai dengan keinginan, Yudianto menyarankan agar melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada builder atau bengkel khusus modifikasi.

"Kemarin ada yang kapok modifikasi karena salah milih bengkel dan tidak ditanya dulu buat apa. Hasilnya, setelah dibangun mobilnya tidak bisa dipakai. Jadi harus konsultasi dulu sehingga nggak salah pilih," tutup Yudianto. (rgr/ddn)

Hide Ads