Fitur itu akan mencegah terjadinya tabrakan dengan kendaraan di depan, yang terdeteksi oleh radar FCM dan akan mengerem otomatis jika terdeteksi akan terjadi tabrakan.
Mungkin fitur itu bakal mengganggu kenyamanan berkendara, karena mobil sering ngerem dengan tiba-tiba ketika mendeteksi jarak dengan kendaraan di depan terlalu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pengalaman saya waktu coba di lalu lintas Jakarta, kadang kala seolah-olah mengganggu, tiba-tiba ngerem. Tapi pada akhirnya merasa terbantu. Pada saat macet, mobil depan tiba-tiba berhenti ketika kita meleng, itu bisa membantu. Pertama dia memberikan bunyi peringatan, lalu ada tulisan brake di MID, kalau kita tidak menginjak pedal rem, itu mobil otomatis akan ngerem," kata Boediarto.
Agar pengguna mobil tetap nyaman, mereka bisa mengatur sensitivitas sensor rem otomatis. Fitur ini juga bisa dinonaktifkan jika dirasa terlalu mengganggu.
"Sensitivitas bisa disetel. Sensornya bisa far, middle, close, setelan terakhir nonaktif. Nanti di MID muncul setelan itu. Default-nya itu far, berarti sensitif banget, agak jauh sudah men-detect. Kalau mau matiin (FCM) tekan tombol agak lama. Tapi begitu mesin mati, kemudian dihidupkan lagi dia on lagi, karena ini default-nya on," jelas Boediarto. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Kok Bisa Oknum TNI Lawan Arah Ditegur Karyawan Zaskia Mecca Malah Mukul?
Pokoknya Jangan Ngebut Pakai Pajero-Fortuner di Tol kalau Mau Panjang Umur!
Viral Tesla Cybertruck Pelat ZZH Pakai Patwal 'Tot Tot Wuk Wuk'