Duh! PHK Mulai Melanda Rantai Pasok Komponen Mobil di Indonesia

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 26 Agu 2025 13:45 WIB
Jakarta -

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai melanda perusahaan komponen yang menjadi rantai pasok pabrikan mobil di Indonesia. Sebabnya penjualan mobil di Indonesia terus turun, di sisi lain mendapat tekanan impor mobil listrik.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan mobil listrik saat ini sudah mengambil pangsa pasar hampir 10 persen.

"Sampai Juli 2025, itu market share BEV sudah 10 persen, 9,7 atau 9,8 persen, tepatnya," kata Kukuh saat diskusi dalam forum yang bertajuk "Polemik Insentif BEV Impor" di Kemenperin, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Hanya saja, mobil listrik yang dijual di Indonesia itu mayoritas statusnya masih diimpor utuh. Dengan catatan, pabrikan yang mengimpor mobil di Indonesia memiliki komitmen investasi.

Kukuh menegaskan lonjakan impor mobil listrik saat ini mengancam rantai pasok komponen lokal, terutama jika pemerintah tidak seimbang dalam upaya proteksi industri dalam negeri.

"Kaitannya dengan kandungan lokal tinggi itu tertekan, volume menurun, sementara muncul kendaraan listrik muncul, TKDN rendah, volume meningkat, ini yang akan mengganggu keseimbangan industri dalam negeri kita," kata Kukuh.

Kebijakan pemerintah yang memberikan insentif untuk impor mobil listrik menuai polemik. Di satu sisi, langkah ini diyakini bisa mempercepat penetrasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Namun, di sisi lain, pelaku industri menilai insentif justru berpotensi menggerus daya saing industri otomotif lokal yang selama ini telah berinvestasi besar di Tanah Air.

"Ini dampaknya, jadi kandungan lokal ini berperan banyak untuk industri kendaraan bermotor kita. Karena ada tier 1 dan tier 2, dan sebagainya, pembuat komponen ini banyak sekali," kata Kukuh.

Kukuh mengungkapkan dampak penurunan penjualan ini sudah terasa pada rantai pemasok. Angka penjualan terus menurun, ditambah impor mobil listrik dengan harga kompetitif, kini dampaknya mulai terlihat di lapangan.

"Kami mendapat banyak pertanyaan, walaupun ini bukan lingkupnya Gaikindo, karena komponen," kata Kukuh.

"Perusahaan mengeluhkan, pak kalau terus-terusan volume-nya seperti ini. Kita berat. Karena supply semakin menurun,"

"Saya belum mengkonfirmasi angkanya, ada perusahaan yang mereka melakukan pemutusan hubungan kerja, karena volume penjual turun dalam negeri, supply mereka juga menurun," terang dia lagi.

"Mereka masih tertolong karena masih mampu ekspor," kata Kukuh.

Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gaikindo, pasar otomotif Indonesia sudah terdistribusi sebanyak 435.390 unit sepanjang Januari-Juli 2025, capaian itu menyusut 10,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Kalau kita lihat tahun 2024, total penjualan hanya 865 (ribu). Ini harus hati-hati jangan dibiarkan terus menurun," kata Kukuh.




(riar/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork