Wacana Mobil Hybrid Pakai Pelat Biru dan Bebas Ganjil-Genap, Kamu Setuju?

Wacana Mobil Hybrid Pakai Pelat Biru dan Bebas Ganjil-Genap, Kamu Setuju?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 19 Jun 2025 10:57 WIB
Kendaraan melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (12/3/2024). Pada hari pertama puasa sejumlah jalanan di Jakarta terlihat lengang karena sebagian perkantoran menerapkan cuti bersama hari raya Nyepi, selain itu Polda Metro Jaya juga meniadakan kebijakan aturan ganjil genap di sejumlah ruas jalan Ibu Kota sehubungan dengan hari raya tersebut. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Mobil hybrid diusulkan beberapa pabrikan bisa mendapat kebebasan melintas di area ganjil-genap, Jakarta (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta -

Saat ini cuma mobil full listrik yang diberi kebebasan keluar-masuk wilayah ganjil-genap di Jakarta. Jika kebijakan tersebut juga diberikan pada kendaraan hybrid, penjualan diprediksi bisa meningkat.

PT Chery Sales Indonesia (CSI) buka suara soal ramainya usulan pabrikan yang meminta mobil hybrid mendapat pelat biru dan bebas ganjil-genap. Menurut mereka, kondisi itu bisa meningkatkan minat konsumen membeli kendaraan tersebut.

Budi Darmawan selaku Direktur Pemasaran PT CSI mengatakan, pihaknya mendukung rencana mobil hybrid bebas ganjil-genap. Namun, pada akhirnya, keputusan final tetap di tangan pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kembalikan lagi ke pemerintah untuk mengambil keputusan, karena tentunya hal itu perlu pertimbangan matang dari pemangku kebijakan. Kita saat ini sudah mengajukan, tapi keputusannya kan ada regulasi-regulasi yang harus dipenuhin," ujar Budi di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Selasa (17/6).

Chery Tiggo 8 CSH.Chery Tiggo 8 CSH. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

Menurut Budi, 'bebas ganjil-genap' merupakan salah satu privilege yang membuat konsumen mau membeli mobil listrik. Itulah mengapa, ketika diterapkan ke mobil hybrid, maka permintaannya akan meningkat.

ADVERTISEMENT

"Tentunya kalau kami berpikir hal itu mungkin terjadi ya, karena biar bagaimana pun konsumen ada keinginan memakai mobil EV untuk keperluan sehari-hari. Hybrid kan bisa menjadi jembatan, kita kembalikan ke pemerintah dan kita support," ungkapnya.

Sebelumnya, usulan mobil hybrid bebas ganjil-genap disampaikan sejumlah pabrikan roda empat di Indonesia, termasuk Honda dan BAIC. Mereka menganggap, kebijakan nonfiskal tersebut baik untuk industri.

"Fiskal kan sudah dikasih 3 persen relaksasi PPnBM, terima kasih banget. Kalau nonfiskalnya bisa dikasih free ganjil genap, karena (mobil) strong hybrid kita masuk dalam kota di bawah kecepatan 60 km/jam juga banyak pakai baterai," ujar Yusak Billy selaku Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM).

"Jadi masuk dalam kota itu sangat ramah lingkungan. Kalau itu diberikan kebijakan bebas genap-ganjil di area-area tertentu, maka market Jakarta akan lebih agresif lagi," tambahnya.

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (10/5/2024).Ganjil genap Jakarta. Foto: Grandyos Zafna

Selain Honda, BAIC melalui agen pemegang mereknya, JHL Group juga memiliki asumsi yang sama. Dia berharap, pemerintah memberikan perlakuan yang sama antara mobil listrik dan hybrid. Sebab, menurut mereka, keduanya sama-sama ramah lingkungan.

"Ini ada sedikit usul, kalau bisa mobil hybrid dihilangkan ganjil-genapnya, (pelatnya) dikasih (garis) biru seperti mobil listrik, supaya ada daya saingnya," pinta Jerry Hermawan Lo selaku pendiri JHL Group.

Di lokasi yang sama, Jerry juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah (Pemda) agar mobil hybrid dibebaskan dari aturan-ganjil.

"Kalau bisa diusahakan di kota-kota besar, ganjil-genapnya, tolong diusulkan ke Pemda dihilangkan dari mobil hybrid," kata dia.




(sfn/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads