Kenapa Bisa Marak Mobil Bekas 0 Kilometer?

Kenapa Bisa Marak Mobil Bekas 0 Kilometer?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 09 Jun 2025 07:05 WIB
SHANGHAI, CHINA - APRIL 17: Aerial view of trucks loaded with new energy vehicles for export at a terminal of Shanghai port on April 17, 2025 in Shanghai, China. (Photo by Long Wei/VCG via Getty Images)
Mobil listrik di China. Foto: VCG via Getty Images/VCG
Jakarta -

China sedang kebanjiran mobil bekas nol kilometer. Tapi, maraknya mobil bekas rasa baru tersebut menjadi kontroversi.

Dilansir Autopost, Kementerian Perdagangan China membuka penyelidikan terhadap penjualan mobil bekas nol kilometer. Penyelidikan tersebut menargetkan produsen mobil dan dealer yang dituduh menggelembungkan penjualan dengan menjual kendaraan yang baru didaftarkan sebagai mobil bekas.

Mobil bekas nol kilometer tersebut adalah kendaraan yang telah terdaftar tapi tidak pernah dikendarai. Mobil jenis itu sekarang membanjiri pasar mobil bekas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inti dari fenomena mobil bekas nol kilometer di China terletak pada proses di mana kendaraan baru didaftarkan sebagai mobil yang terjual, sering kali ke dealer afiliasi atau platform pihak ketiga, dan kemudian dijual kembali sebagai mobil bekas meskipun jarak tempuhnya sedikit atau tidak ada sama sekali.

Kendaraan ini terdaftar dan diberi pelat nomor. Namun, mobil-mobil itu tidak pernah dikendarai. Chairman Great Wall Motors Wei Jianjun melaporkan 3.000 hingga 4.000 dealer di platform mobil bekas China menggunakan praktik ini. Kenapa praktik mobil bekas nol kilometer bisa marak di China?

ADVERTISEMENT

Sumber industri melaporkan, produsen dan dealer menggunakan taktik ini untuk memenuhi target penjualan yang agresif. Kendaraan dijual dan didaftarkan tanpa pengiriman, lalu dijual kembali sebagai mobil bekas.

"Manuver ini memiliki banyak tujuan: membantu produsen mobil mencapai target penjualan, memungkinkan dealer untuk melepas stok yang tidak terjual, dan, dalam beberapa kasus, memanfaatkan subsidi atau kebijakan ekspor yang terkait dengan status registrasi kendaraan," tulis Carnewschina.

Praktik ini menipu konsumen dan merusak integritas pasar mobil bekas. Otoritas China bekerja sama dengan pemangku kepentingan industri menyelesaikan masalah ini.

Tren mobil bekas nol kilometer di China menyoroti masalah transparansi dan kredibilitas pasar yang serius. Meskipun dapat meningkatkan penjualan jangka pendek, hal itu berisiko mengikis kepercayaan konsumen dan merusak kesehatan jangka panjang pasar mobil bekas.

Tren ini dapat mendistorsi harga pasar mobil bekas. Menjual kendaraan tanpa jarak tempuh sebagai kendaraan bekas akan mendistorsi struktur harga, sehingga sulit bagi konsumen untuk mengetahui nilai pasar yang wajar.

Penanganan masalah ini memerlukan peraturan pemerintah yang ketat dan regulasi mandiri industri. Produsen mobil dan dealer harus mengadopsi kebijakan penjualan yang transparan dan memberikan informasi yang akurat untuk memulihkan kepercayaan konsumen.

Konsumen harus memverifikasi tanggal registrasi dan jarak tempuh saat membeli kendaraan dan mencari penilaian ahli jika diperlukan. Upaya ini dapat mendorong pasar mobil bekas yang lebih transparan dan kuat.




(rgr/mhg)

Hide Ads