BAIC belum ada sebulan di pasar otomotif Indonesia. Meski masih seumur jagung, namun kiprah produsen mobil asal China tersebut tak pantas diremehkan. Sebab, penjualannya termasuk lumayan!
Menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales BAIC sepanjang tahun lalu mencapai 296 unit. Padahal, mereka baru mulai jualan kendaraan di bulan ke-8 (Agustus).
Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengaku cukup puas dengan catatan tersebut. Sebab, selain berstatus sebagai pendatang baru, pihaknya juga hanya punya dua model kendaraan di Tanah Air, yakni BAIC BJ40 Plus dan X55-II.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbandingannya 90 dan 10 persen. Jadi 50 unit di X55-II dan sisanya 240-an di BJ40 Plus," ujar Dhani Yahya saat ditemui di Gading Serpong, Kabupateng Tangerang, Rabu (5/2).
![]() |
Dhani menjelaskan, BAIC X55-II sejauh ini belum mendapat perhatian lebih dari konsumen Indonesia. Salah satu penyebabnya, kata dia, penggunaan emblem 'Beijing' di bagian depan kendaraan. Dia mengaku akan menggantinya dengan tulisan 'BAIC'.
Dia melihat, X55-II seharusnya bisa lebih laris tahun ini. Bahkan, dia menargetkan, perbandingannya dengan BJ40 Plus bisa meningkat menjadi 30 dan 70 persen.
"Target penjualan tahun ini ada 2 ribu unit dengan seluruh varian yang akan kita luncurkan juga. BJ40 Plus tetap menjadi backbone, tapi X55-II saya rasa akan meningkat tahun ini," kata dia.
![]() |
Demi mencapai target tersebut, BAIC bergerak cepat dengan membangun banyak jaringan baru di Indonesia. Bahkan, tahun ini saja, mereka berencana meresmikan 25 dealer resmi.
Selain itu, mereka juga berjanji akan meluncurkan setidaknya tiga produk baru di Indonesia selama 2025. Penetrasi tersebut, kata Dhani, harus dilakukan pemain baru seperti BAIC.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini