Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil di tahun 2024 dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit. Hal itu dikarenakan penjualan mobil diklaim stagnan.
Data Gaikindo menunjukkan sepanjang Januari hingga September 2024, penjualan wholesales mencapai 633.218 unit. Angka tersebut memang terkesan besar, namun sejatinya turun 16,2 persen ketimbang periode yang sama di tahun 2023 lalu.
Di sisi lain, untuk penjualan retail, di periode Januari hingga September 2024 ini baru mencapai angka 657.223 unit. Artinya ada penurunan 11,9 persen dibandingkan periode yang sama di 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target tahun ini saya targetkan cuma 850 ribu unit, dari 1 juta turun ke 850 ribu unit," tutur Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menurut pernyataan Sekretaris Gaikindo Kukuh Kumara dikutip CNN Indonesia.
Lantas apakah penurunan penjualan ini berdampak kepada pabrikan yang fokus menjual mobil hobi atau bermain di segmen yang niece seperti Subaru? Faktanya tidak.
Arie Christopher selaku CEO Subaru Indonesia mengatakan tidak ada revisi target penjualan yang mereka lakukan. Bahkan mereka mengklaim, penjualan Subaru di Indonesia mengalami kenaikan dari target yang dicanangkan.
"Kalau Subaru so far nggak ada (perubahan target), memang dari awal tahun kita punya target dari yang udah kita sepakati dengan Subaru Corporation Jepang dengan kami Subaru Indonesia kita tidak pernah melakukan revisi target," ujar Arie kepada detikcom saat ditemui di ajang Subaru Sports Car Festival beberapa waktu lalu.
"Dan so far selama ini, sampai dengan September sampai dengan akhir Quarter 3 kita masih tetap ya sesuai, sesuai dengan target, malah ada kenaikan cukup signifikan dibanding tahun lalu," lanjut Arie.
Subaru Indonesia mengatakan bahwa 'rahasia' mereka tak menurunkan target penjualan seperti yang dilakukan oleh Gaikindo adalah karena segmen penjualan mereka yang cukup spesial.
"Ya balik lagi sih sebetulnya kalau Subaru kan memang niece market ya, niece market dan itu yang memang membedakan kita dengan brand lain," papar Arie.
Terbukti, pada periode Januari-September 2024 ini Subaru Indonesia sudah berhasil menjual 502 unit secara retail dan 441 unit secara wholesales. Angka ini menunjukkan tren positif atau kenaikan sekitar 37,2 persen untuk penjualan retail mereka dibanding periode yang sama di tahun lalu.
"Retail (naik) di 37,2%, kalau wholesales turun 4%. Jadi si retail-nya, retail-nya naiknya tajamdi 37,2%, wholesales-nya yang turun sedikit 4%," ujar Ismail Ashlan, General Manager Marketing & Public Relations, Subaru Indonesia kepada detikcom pada Jumat (18/10/24).
![]() |
Subaru Indonesia mengklaim striker penjualan mereka masih dipegang oleh Crosstrek, Forester, lalu ada 'drift machine' BRZ. Data Gaikindo mencatat bahwa sepanjang periode Januari-September 2024 ini 156 unit Crosstrek sudah terjual. Lalu untuk Forester di angka 113 unit dan BRZ tembus 73 unit.
Sedangkan model lain yang Subaru tawarkan ada WRX Sedan series yang tercatat laku 30 unit sepanjang Januari-September 2024. Selain itu ada juga WRX Wagon yang terjual 22 unit dan Outback yang terjual 47 unit di periode yang sama.
(mhg/riar)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP