Kata Toyota soal Kehadiran BYD di Indonesia

Kata Toyota soal Kehadiran BYD di Indonesia

Doni Wahyudi - detikOto
Selasa, 27 Agu 2024 10:40 WIB
Logo BYD
BYDFoto: (Chelsea Olivia Daffa/detikcom)
Jakarta -

Toyota tak menganggap remeh kehadiran kompetitor baru di Indonesia seperti BYD. Ini kata Toyota soal keberadaan BYD di Tanah Air.

Pabrikan Jepang kerap mendominasi penjualan mobil di Tanah Air. Hal itu juga bisa terlihat dari data penjualan mobil di Indonesia. Merek-merek Jepang tak pernah absen di daftar mobil terlaris Tanah Air. Bicara merek, salah satu yang terkuat adalah Toyota. Toyota selalu berada di puncak daftar merek mobil terlaris di Indonesia.

Namun belakangan mulai banyak kompetitor baru bermunculan. Kebanyakan berasal dari China, salah satunya adalah BYD. Pabrikan yang bermarkas di Shenzen itu mengenalkan jajaran mobil listriknya di Tanah Air sejak Februari 2024. Menariknya, harga jual mobil listrik BYD ini kompetitif, bahkan bersaing dengan mobil bermesin konvensional maupun hybrid. Kehadiran BYD digadang-gadang menjadi penantang serius para produsen Jepang, termasuk Toyota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Toyota amat menyambut baik kehadiran para pemain baru di industri otomotif Indonesia itu. Bagi Toyota, hal ini justru memberikan nilai positif bagi perusahaan dalam pengembangan produknya.

"Kebetulan saya minggu lalu ada meeting di Jepang, di Nagoya, Toyota City, ada tempelan di dinding Toyota Way 2020, salah satu poin dari Toyota Way itu Welcome Competition. Saya rasa itu dari dulu-dulu lah, dari zaman saya masuk kerja tahun 2000, 2005, 2010, 2015, 2020, 2024 competition itu akan selalu datang," ungkap Anton.

ADVERTISEMENT

"Justru competition itulah yang membuat kita semakin belajar gitu ya, bagaimana situasi market, bagaimana dengan kompetisi, jadi kita welcome competition sekali lagi menurut saya untuk Indonesia bagus," lanjut Anton.

Anton menambahkan dengan keberadaan pemain baru juga diharapkan berdampak positif untuk iklim investasi di Indonesia. Di sisi lain, konsumen juga mendapatkan keuntungan lantaran produk yang kian beragam.

"Customer bisa memilih dan kita juga bisa melihat produk-produk apa yang disukai pasar karena kan nggak mungkin semuanya bisa kita buat dalam waktu singkat jadi mungkin kompetitor dulu masuk atau kita dulu masuk dan persaingan otomotif ini karena kita baru olympic ibaratnya maraton, jadi kita harus melihatnya 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, kita selalu monitor dan kita nggak pernah anggap remeh lah siapapun," pungkas Anton.

Mengacu pada data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota memang cukup kokoh di posisi puncak. Sekalipun ada pendatang baru, belum cukup untuk mengejar torehan Toyota di dalam negeri. Sebagai gambaran, dalam data penjualan wholesales tahun 2024, Toyota di posisi teratas dengan 156.928 unit atau menguasai 32,4 persen pangsa pasar. Secara retail pun tak berbeda jauh, Toyota telah mengirimkan 166.423 unit mobil ke garasi konsumen.




(dry/din)

Hide Ads