Pemerintah Tolak Beri Insentif Mobil Hybrid, Begini Tanggapan Gaikindo

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 07 Agu 2024 10:12 WIB
Pemerintah menegaskan tidak memberikan insentif tambahan untuk industri otomotif (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan tidak akan mengubah atau menambah kebijakan insentif untuk industri otomotif. Hal ini menegaskan bahwa mobil hybrid tidak mendapatkan insentif.

Airlangga mengatakan pemerintah tidak akan mengubah atau menambah kebijakan insentif untuk otomotif. Sebab, dengan kebijakan insentif fiskal yang ada saat ini seperti untuk mobil listrik atau electric vehicle (EV), penjualan mobil disebut masih bagus. Begitu pun penjualan mobil hybrid.

"Tentu kalau untuk otomotif kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tidak ada kebijakan perubahan atau tambahan lain," kata Airlangga dikutip CNBC Indonesia.

Insentif fiskal untuk mobil konvensional pun tidak akan diberikan. Sebab, pemerintah menganggap penjualan mobil di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) sudah terbilang baik dan naik dibanding tahun lalu.

"PPnBM DTP kan kemarin sudah diputuskan tidak, karena dari hasil yang kemarin, walaupun kuartal I agak menurun, tapi di hasil GIIAS kemarin kan cukup bagus untuk hybrid, semuanya," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto keputusan itu. Menurut Jongkie, keputusan pemerintah itu harus diterima oleh anggota Gaikindo.

"Ya harus diterima," kata Jongkie kepada detikOto, Rabu (7/8/2024).

Menurut Jongkie, keputusan ini membuat agen pemegang merek (APM) harus mencari upaya lain dalam mendongkrak penjualan kendaraan. Sebab, dibanding tahun lalu, penjualan mobil pada tahun ini memang turun.

"Para APM harus cari upaya lain untuk dapat meningkatkan angka penjualan," sebut Jongkie.

Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) sepanjang Januari sampai dengan Juni 2024 tercatat hanya 408.012 unit. Capaian sepanjang Januari-Juni tersebut minus 19,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 506.427 unit.

Produksi mobil di Tanah Air pun ikutan anjlok. Pada semester satu 2024, produksi mobil di Indonesia hanya 561.772 unit, turun 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode sama tahun 2023, produksi mobil mencapai 702.144 unit.



Simak Video "Disubsidi Rp 70 Juta, Seberapa Laku Mobil Listrik?"

(rgr/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork