Pemerintah Indonesia kabarnya sedang menyiapkan insentif untuk mobil hybrid. Namun hingga kini, belum ada kejelasan mengenai insentif mobil hybrid tersebut.
Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan ketidakjelasan insentif hybrid ini membuat konsumen wait and see atau menunggu kejelasan sebelum mengambil keputusan untuk membeli kendaraan. Hal ini kemungkinan bisa membuat pasar otomotif turun lagi.
"Mengenai wacana peraturan pemerintah mengenai hybrid, kami mengharapkan pemerintah segera memberikan gambaran yang jelas mengenai ada atau tidaknya peraturan ini. Karena saat ini calon pembeli banyak yang bersikap 'wait and see' karena khawatir setelah mereka membeli mobil, tidak lama kemudian harganya turun," kata Frans melalui pesan Whatsapp yang diterima detikOto, dikutip Rabu (31/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap wait and see seperti ini pernah terjadi ketika pemerintah merencanakan program diskon PPnBM pada 2021 lalu. Ketika itu, rencana bergulir sejak akhir 2020, tapi baru terealisasi pada April 2021. Sebelum diskon PPnBM diberlakukan, pasar otomotif sempat lesu.
"Iya (bisa membuat pasar otomotif drop), seperti sekarang market lesu," ujar Frans.
Frans menganggap, wacana pemberian insentif hybrid ini dapat dipahami oleh masyarakat sebagai bagian dari melindungi keberadaan industri pabrikan otomotif yang ada saat ini.
"Hybrid merupakan bagian dari mesin combustion. Jadi tergantung pemerintah apakah akan 'berlari' dengan mobil listrik atau 'berjalan' dengan membawa mobil hybrid," serunya.
Meski begitu, Frans menegaskan pihaknya terus mendukung apa pun keputusan pemerintah. Hyundai, lanjut Frans, akan mematuhi dan melaksanakannya. "Seperti halnya dukungan Hyundai terhadap perkembangan mobil listrik di Tanah Air," ucapnya.
"Jangan lupa, pemerintah mencanangkan 'net zero carbon' di tahun 2060. Keberhasilannya sangat tergantung ketegasan pemerintah terutama dalam hal kebijakan di setiap industri termasuk industri otomotif. Sekali lagi, Hyundai berkomitmen untuk selalu mematuhi dan menjalankan peraturan pemerintah," pungkasnya.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Tak Cuma PNS, Ini 15 Golongan yang Gratis Naik Angkutan Umum di Jakarta