Penjualan LCGC Makin Berat: Ada yang Nggak Kuat, Sekarang Minus

Penjualan LCGC Makin Berat: Ada yang Nggak Kuat, Sekarang Minus

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 23 Jul 2024 13:37 WIB
Setelah meluncurkan Datsun Cross pada awal tahun lalu, kali ini produsen asal Jepang itu menghadirkan generasi terbaru  Datsun Go+ Panca.
Datsun Go+ Panca Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Mobil Low Cost Green Car (LCGC) atau Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar Harga dan Terjangkau (KBH2) merupakan program yang sukses bikin pasar otomotif Indonesia tembus satu juta unit. Namun di balik semua itu, terdapat beberapa merek yang merasakan pil pahit pasar otomotif dalam negeri, mereka tidak bisa bersaing lagi. Meski produk tersebut sudah punya nama besar.

"Kita juga mengalami pengalaman yang cukup berat, salah satu rekan KBH2 kita, karena pasarnya tidak mencukupi dia keluar. Kita sangat hindari terjadi hal tersebut," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika saat Forum Editor Otomotif di ICE BSD City, Tangerang, Senin (22/7/2024).

Sekarang pengisi segmen LCGC yang tersisa antara lain Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio Satya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya di segmen LCGC ini juga ada Datsun GO dan Datsun GO+ Panca. Namun, kedua mobil LCGC Datsun itu juga disetop produksinya.

Kemudian pada 2021, Suzuki Karimun Wagon R disetop produksinya. Karimun Wagon R yang disetop produksinya adalah unit yang dijual domestik.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang meminta agar para agen pemegang merek (APM) menahan kenaikan harga, ini disebabkan pasar otomotif sedang terjadi tren penurunan.

"Sehingga kenapa Menteri Perindustrian mengimbau kepada ATPM agar memberikan diskon yang banyak sehingga harganya ini bisa terjangkau, apalagi dengan teknologi yang berbeda," kata Putu.

"Jadi kita sudah luar biasa mengakuisisi teknologi kendaraan atau otomotif. Kalau dikasih diskon sedikit, saya sangat yakin kendaraan-kendaraan yang bisa beroperasi daripada 15-20 km per liter, 30 km/liter, akan laris," jelas dia lagi.

"Tidak hanya industri otomotif. Industri lainnya pun memberikan hal serupa. Jadi marginnya itu tidak begitu banyak supaya daya beli masyarakat meningkat di tengah kondisi sekarang," sambungnya lagi.

Khusus mobil LCGC, penjualannya minus 12,9 persen sepanjang Januari - Juni 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 2024 ini, LCGC sudah terdistribusi 89.643 unit, sedangkan tahun lalu 102.923 unit.

Mobil Low Cost Green Car (LCGC) menjadi salah satu program yang bikin jualan mobil di Indonesia bisa tembus 1 juta unit per tahunnya.

LCGC sudah ada di Indonesia sejak tahun 2013. Program LCGC sengaja dibuat pemerintah karena ditujukan bagi mereka yang ingin memiliki mobil namun kemampuan uangnya terbatas. Adapun syaratnya dari kapasitas mesin mobil di kisaran 980-1.200cc dengan konsumsi bbm 20 km/liter.

Dalam data lima tahun terakhir menunjukkan mobil LCGC masih menjadi pilihan orang Indonesia. Selalu menjadi langganan mobil terlaris.

Namun kini LCGC tidak mendapatkan perlakuan istimewa lagi. Sebab dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar tiga persen.




(riar/dry)

Hide Ads