Tutup Pabrik di Thailand, Suzuki Mau Fokus di Indonesia

Tutup Pabrik di Thailand, Suzuki Mau Fokus di Indonesia

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 23 Jul 2024 10:40 WIB
Presiden Direktur (Presdir) PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano
Bos Suzuki Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
Jakarta -

Suzuki telah mengumumkan penutupan pabrik di Thailand pada tahun depan. Sebagai gantinya, mereka akan fokus menjalankan produksi di Indonesia.

Minoru Amano selaku Presiden Direktur (Presdir) PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, pabrik di Indonesia nantinya tak hanya difungsikan untuk memenuhi kebutuhan domestik, melainkan juga Asia Tenggara.

"Terkait dengan pabrik di Thailand, kami memutuskan untuk menutup dan fokus di Indonesia, tetapi di sini peran dan tanggung jawab PT SIM menjadi lebih besar lagi. Karena kami berencana untuk memproduksi model yang tidak hanya untuk Indonesia tapi juga ASEAN," ujar Minoru Amano di ICE BSD, Tangerang Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari JepangPabrik Suzuki. Foto: Ruly Kurniawan

Amano menegaskan, penutupan pabrik di Thailand membuat pihaknya berencana menambah produk CKD di Indonesia. Namun, hingga sekarang, belum ada bocoran mengenai model-modelnya.

"Ketika itu diputuskan untuk produksi dalam negeri, kami juga akan berorientasi buat pasar ekspor. Kami memang harus (menambah produksi model CKD). Jadi tanggung jawab kami memang jadi lebih besar. Modelnya belum bisa dipastikan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai catatan, sebelum diangkat sebagai Presdir Suzuki Indonesia mulai tahun ini, Amano telah menjabat selama lima tahun di Thailand. Sehingga, dia mengalami momen-momen menjelang pengumuman tutup pabrik tersebut.

"Jadi kondisinya ada dua pabrik di Indonesia dan Thailand dengan kapasitas produksi cukup besar. Dengan kondisi pasar otomotif ASEAN, akhirnya kami putuskan untuk memusatkan produksi," tuturnya.

"Dari beberapa keputusan, akhirnya kami lebih memilih pabrik Indonesia. Apalagi pabrik Indonesia sejarahnya sudah cukup panjang, kemudian produksinya juga dari pressing sampai assembling, dari hulu sampai hilir sudah terbentuk. Kami juga sudah investasi dan menambah tenaga kerja," kata Amano menambahkan.




(sfn/dry)

Hide Ads