Eropa Mau 'Jegal' Mobil China Pakai Cara Ini

Eropa Mau 'Jegal' Mobil China Pakai Cara Ini

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 11 Mar 2024 07:18 WIB
China sedang gencar mengembangkan mobil listrik. Bahkan dalam perakitannya menggunakan robot canggih. Yuk lihat proses perakitannya.
Ilustrasi pabrik mobil listrik China. Foto: China News Service via Getty Ima/China News Service
Jakarta -

Mobil listrik China belakangan membanjiri Eropa. Kabarnya, Komisi Eropa akan memberikan tarif impor yang tinggi guna 'menjegal' laju mobil listrik China itu.

Mobil listrik China menjadi favorit baru di Benua Biru Eropa. Pabrikan Eropa pun dibikin pusing dengan makin masifnya kehadiran mobil China. Harga yang murah menjadi salah satu faktor utama warga di Eropa mengalihkan pilihannya ke mobil listrik China. Murahnya harga mobil listrik China itu dimungkinkan lantaran tarif impor yang rendah di Eropa.

Komisi Eropa saat ini tengah melakukan investigasi anti-subsidi terhadap mobil listrik China dan rencananya selesai pada November. Setelah itu barulah diputuskan apakah mobil listrik China akan dikenakan tarif impor guna melindungi produsen mobil lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan Carscoops, awal pekan ini Komisi Eropa itu menyatakan akan melakukan registrasi impor mobil listrik China sehari setelah rencana itu diumumkan di jurnal Uni Eropa. Dijelaskan bahwa mobil listrik China mendapat subsidi sehingga harganya lebih murah dan impor meningkat 14 persen dari tahun ke tahun sejak investigasi pertama dimulai Oktober.

Disebutkan juga bahwa produsen mobil yang berbasis di Uni Eropa bisa mengalami kerugian bila impor mobil listrik China dibiarkan terus tumbuh. Bila terus berlarut, kerugian itu akan sulit diatasi.

ADVERTISEMENT

Kamar Dagang China untuk Uni Eropa kabarnya tidak senang dengan rencana kenaikan tarif impor tersebut sebagaimana dilaporkan Automotive News Europe. Mereka mengaku kecewa dengan langkah tersebut dan meyakini bahwa kenaikan tarif impor hanya menggambarkan peningkatan permintaan mobil listrik di Eropa.

Adapun investigasi itu bertujuan untuk membuktikan apakah mobil listrik China mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga memberikan keuntungan yang dinilai tidak adil. Keuntungan yang dimaksud adalah pabrikan China itu bisa menjual mobil dengan harga lebih rendah ketimbang pabrikan Eropa yang tidak mendapatkan subsidi sama sekali.

Terkait investigasi ini, perusahaan mobil China seperti BYD, Geely, dan SAIC ikut diselidiki sekaligus memberikan jawaban dalam sebuah kuisioner yang diberikan oleh Komisi.




(dry/rgr)

Hide Ads