Kepala Divisi Marketing Bank Jasa Jakarta sebagai salah satu unit usaha Astra Financial, Budi Widyadi mengatakan, kredit kendaraan niaga sangat berbeda dibandingkan mobil penumpang. Sebab, kredit kendaraan niaga juga harus mempertimbangkan prospek usaha konsumen.
"Tentu saja sangat berbeda sekali, karena kendaraan niaga ini kami mengusahakan harus mengevaluasi kustomer dari sisi keuangan dan prospek usahanya," ujar Budi Widyadi saat ditemui awak media di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
"Jadi sangat berbeda sekali. Kalau konsumer tentu lebih ke pemakaian personal, kalau kendaraan niaga membantu nasabah bergerak maju usahanya," tambahnya.
![]() |
Selain itu, kata Budi, tenor kredit kendaraan niaga umumnya juga singkat. Tak sama seperti mobil penumpang yang bisa sampai lima tahun atau lebih.
"Kredit kendaraan niaga di portofolio kami rata-rata 2-3 tahun. Memang lebih pendek dari kendaraan penumpang," ungkapnya.
Sementara soal angsuran, dia memastikan, nominalnya juga flat alias tak ada kenaikan di tahun tertentu. Namun, itu khusus untuk kendaraan niaga di sektor transportasi dan pengiriman barang. Perbedaan skema bisa terjadi di sektor lain.
"Hampir dipastikan kendaraan niaga itu flat, karena kami mendukung usaha-usaha transportasi, pengiriman barang, seperti itu. Kalau kendaraan niaga seasonal itu biasanya sektor pertambangan. Kalau kami stabil karena kami mendukung usaha transportasi," tuturnya.
![]() |
Kemudian untuk kredit kendaraan niaga listrik, pihaknya belum menyediakan opsinya. Sebab, pengguna kendaraan tersebut masih sangat terbatas di Indonesia. Selain itu, pilihan produknya juga belum banyak.
"Kendaraan niaga listrik sementara kita belum, karena ketersediaan unit listrik juga masih terbatas. Kami mendukung truk ekosistem truk Astra. Tapi kendaraan niaga listrik memang belum populer ya," kata dia.
(sfn/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar