Cara Jitu Perusahaan Baterai Lokal Indonesia untuk Bersaing di Kancah Global

Cara Jitu Perusahaan Baterai Lokal Indonesia untuk Bersaing di Kancah Global

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 25 Jan 2024 20:20 WIB
Hyundai Ioniq 5.
Ilustrasi Mobil listrik saat melakukan pengisian baterai. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com
Jakarta -

Persaingan mobil listrik atau kendaraan ramah lingkungan semakin ketat. Wajar, karena banyak yang percaya kendaraan listrik akan menjadi pilihan yang tepat untuk bisa menekan emisi gas buang.

Namun persaingan tidak hanya seputar pilihan mobil listrik terbaik, persaingan industri baterai diprediksi bakal ikut memanas. Indonesia Battery Corporation, sebagai salah satu perusahaan lokal yang memproduksi baterai pun tidak ingin ketinggalan dalam persaingan.

Berbagai strategi bakal diterapkan, agar produksi baterai dalam negeri bisa diakui dan bersaing di kancah global. Seperti yang disampaikan Corporate Secretary Indonesia Battery Corporation (IBC), Muhammad Sabik, kepada detikOto, Jumat (19/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai dengan intensi IBC untuk mengembangkan industri baterai dan kendaraan Listrik terintegrasi dari hulu ke hilir, di mana IBC mengembangkan fasilitas pengolahan material baterai dari bahan baku di Indonesia, pabrik baterai hingga recycle. Maka kami yakin Indonesia tidak hanya akan menjadi pemain baterai dalam negeri, namun juga akan menjadi pemain baterai global," kata Sabik.

"Dalam implementasinya, IBC membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak baik domestik maupun internasional untuk pengembangan industri baterai terintegrasi tersebut," lanjut Sabik.

ADVERTISEMENT

Alasan bakal bersaingnya baterai buatan Indonesia bukan isapan jempol, karena selain dari kualitas terbaik baterai, Indonesia diuntungkan berbagai hal yang bisa menunjang kualitas baterai produksi dalam negeri.

BYD meluncurkan tiga mobil listrik sekaligus di Indonesia. Ketiga mobil listrik itu adalah BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan BYD Seal.Ilustrasi BYD meluncurkan tiga mobil listrik sekaligus di Indonesia. Ketiga mobil listrik itu adalah BYD Dolphin, BYD Atto 3 dan BYD Seal. Foto: Chelsea Olivia Daffa

"Beberapa hal yang menjadi value proposition Indonesia untuk bersaing di kancah global, antara lain adalah supply chain advantage, di mana beberapa bahan baku utama baterai tersedia di Indonesia," ujar Sabik.

"Sehingga output yang dihasilkan dari value chain baterai yang dikembangkan akan kompetitif untuk pasar global, kemudian Indonesia sebagai negara G20 membuktikan bahwa Indonesia memiliki kestabilan ekonomi untuk melaksanakan investasi di value chain baterai," Sabik menambahkan.

Sabik melanjutkan, meski Indonesia memiliki banyak faktor yang menguntungkan, pengembangan riset dirasa sangat perlu dilakukan agar kualitas baterai buatan Indonesia semakin diakui secara global.

"Langkah tindak lanjut yang perlu diperkuat adalah pengembangan riset dan penguasaan teknologi, penyedian SDM yang mumpuni di bidang EV Battery, sehingga kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan, lembaga riset di dalam dan luar negeri menjadi salah satu roadmap IBC ke depan," tutup Sabik.




(lth/din)

Hide Ads