Pajero-Fortuner Boleh Dipakai Kebut-kebutan, Kok! Tapi...

Pajero-Fortuner Boleh Dipakai Kebut-kebutan, Kok! Tapi...

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 08 Jan 2024 19:17 WIB
Pajero kecelakaan di Tol Palindra.
Kecelakaan Pajero Sport di jalan tol (Foto: Tangkapan layar video)
Jakarta -

Di jalan tol sering terlihat pengendara SUV ladder frame seperti Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner ngebut sampai salip kanan-kiri. Memang tidak semua pengendara dua SUV itu kebut-kebutan, tapi masih banyak yang melakukan hal itu.

Perlu diketahui, SUV ladder frame semacam itu tidak begitu aman untuk kebut-kebutan di jalan tol. Apalagi di tol terdapat banyak kendaraan lain.

Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) SonySusmana, kendaraan SUV itu menggunakan sasis ladder frame. Artinya, bodi mobil diletakkan di atas sasis lalu disambungkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dikatakan secara bentuk lebih jangkung atau tinggi. Sehingga gejala limbung dan bounching yang terjadi lebih besar. Ketika dipakai ngebut di jalan flat pasti kestabilannya di bawah kendaraan yang jenis sasisnya monoqoue ya," kata Sony kepada detikOto, Senin (8/1/2024).

Sony bilang, mobil-mobil itu memang bisa dipacu hingga kecepatan tinggi. Buktinya, ada juga yang menjadikan mobil tersebut untuk balapan. Boleh ngebut, tapi bukan di tol dong. Kalau mau kebut-kebutan di sirkuit tertutup yang tidak membahayakan pengendara lain.

ADVERTISEMENT

"Kalau bicara ngebut sih bisa. Toh power dari mesinnya besar dan ada kok balapan mobil SUV di sirkuit. Tapi itu pun sudah dimodifikasi ya. Sementara kendaraan-kendaraan standar tersebut didesain hanya untuk jalan raya yang lebih mengedepankan kenyamanan," jelas Sony.

Sony juga mengomentari karakter pengendara yang hanya fokus ke power mesin. Padahal, ada sisi lain yang perlu dipertimbangkan yaitu kestabilan kendaraannya.

"Okelah misalnya kendaraannya sudah baik secara suspensi, tetapi ada faktor-faktor lain yang sering diabaikan dan bisa mengganggu seperti kondisi ban dan faktor eksternal (angin dan jalan)," ucapnya.




(rgr/din)

Hide Ads