Toyota dikabarkan sangat tertarik untuk me-rebadge mobil-mobil populer Suzuki seperti Jimny dan Swift. Hal itu sama seperti Toyota me-rebadge mobil-mobil Suzuki di India dan di beberapa negara lain.
Beberapa mobil Suzuki juga hadir versi Toyota-nya. Seperti Suzuki Baleno menjadi Toyota Glanza, Suzuki Ertiga menjadi Toyota Rumion, dan Suzuki Grand Vitara menjadi Toyota Urban Cruiser Hyryder.
Diberitakan Autocar India, Toyota dikabarkan tertarik memiliki mobil kembaran Jimny dan Swift. Namun, Suzuki dengan halus menolaknya. Suzuki menyatakan bahwa kedua mobil tersebut merupakan bagian integral dari DNA-nya dan tidak dibagikan. Sebab, jika menjualnya dengan logo Toyota dapat melemahkan status ikonik kedua mobil tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toyota ingin merekayasa Jimny dan Swift, tapi kami menolaknya dengan sopan," kata sumber Suzuki dikutip Autocar India.
Rumornya, Toyota menginginkan rebadge Jimny itu untuk menjadi alternatif SUV 4x4 yang jauh lebih murah.
Dari sudut pandang lain, berbagi Jimny dengan Toyota sebenarnya dapat memberikan volume penjualan yang sangat dibutuhkan Maruti Suzuki India. Sebab, penjualan Jimny menurun setelah euforia awal memudar.
Maruti baru menjual Jimny sebanyak 15.476 unit pada periode Juni-November 2023; Bahkan, pada November penjualannya turun hingga hanya 1.020 unit. Namun, meski penjualan Jimny lebih rendah dari perkiraan, perusahaan tidak bersedia membaginya dengan Toyota hanya untuk mendongkrak volume.
"Ini seperti meminta Toyota untuk mengizinkan kami merekayasa Land Cruiser. Model yang menjadi inti merek kami tidak dimaksudkan untuk dibagikan dan kedua perusahaan menghormatinya," kata sumber itu.
Jika Toyota me-rebadge Suzuki Swift volume penjualan juga mungkin akan naik. Namun, untuk alasan yang sama seperti Jimny, Swift juga tidak akan di-rebadge oleh Toyota.
Untuk diketahui, Toyota dan Maruti Suzuki di India memang telah bekerja sama. Mereka berbagi model dan platform kendaraan. Kemitraan itu dinilai terbukti menjadi win-win solution bagi kedua produsen mobil Jepang. Mereka dianggap telah berhasil memanfaatkan skala ekonomi dengan investasi rendah.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?