Konten Lokal Mobil Maung 73 Persen, Tahun Depan Naik Jadi 92 Persen

Konten Lokal Mobil Maung 73 Persen, Tahun Depan Naik Jadi 92 Persen

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Kamis, 09 Nov 2023 09:06 WIB
Prabowo-Gibran menuju KPU menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad. Mobil offroad dengan atap terbuka itu membawa Prabowo-Gibran dari Taman Suropati sampai dengan kantor KPU.
Mobil Maung (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Kendaraan taktis (rantis) Maung buatan PT Pindad dibangga-banggakan oleh Prabowo Subianto. Prabowo menilai Maung sudah menyerap banyak komponen dalam negeri.

Menurut Prabowo, saat ini Maung sudah menggunakan 73 persen komponen dalam negeri. Ratusan perusahaan lokal dilibatkan untuk membuat mobil Maung. Diharapkan, harga Maung ke depannya akan lebih murah.

"Ini sekarang local content-nya sudah 73 persen di Indonesia. Dan ini sudah mengikutsertakan kurang lebih 133 perusahaan (dalam negeri), yang buat kabel, yang buat jok, kursi, semuanya, sudah ada 133 perusahaan. Dan ke depan, bisa lebih murah, akan lebih murah (harga mobil Maung)," kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada Maung buatan Pindad itu akan naik tahun depan. Nantinya, Prabowo menyebut Maung akan menggunakan mesin buatan dalam negeri.

"Mungkin tahun depan kita akan bikin-untuk pertama kali dalam sejarah Indonesia-pabrik mesin di Indonesia. Nanti ini kontennya (lokalnya) akan jadi 90 persen, 92 persen," ucap Prabowo.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, Maung dibekali mesin diesel yang berasal dari Toyota Hilux berkapasitas 2.494 cc. Pindad Maung bisa dipacu hingga kecepatan 120 km/jam.

Soal harga, Prabowo menyebut Maung memang masih relatif lebih mahal dibanding mobil asing. Meski begitu, ke depan harga Maung bisa lebih murah lagi.

"Memang belum bisa bersaing ekonomis, saya akui. Saya dihadapkan harus milih ada jip buatan negara lain harganya 20 ribu dolar, yang kita bikin sendiri harganya 59 ribu dolar. Kalau kita lihat efisiensi, kalau kita lihat hitungan bisnis, ya beli aja yang 20 ribu (dolar). Tapi ini tidak mendorong nation building, ini tidak mendorong Indonesia menuju negara makmur, ini tidak mendorong Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Jadi saya ambil keputusan, bikin, kasih kontrak yang 60 ribu dolar," ucap Prabowo.




(rgr/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads