Murahnya harga mobil China di Indonesia disebut karena produsen tak ambil cuan kegedean. Apa kata Toyota menanggapi hal itu?
Bukan rahasia lagi pasar otomotif Indonesia didominasi oleh mobil-mobil merek Jepang. Sudah puluhan tahun mengisi jalanan di Indonesia, kualitas mobil Jepang mungkin tak perlu diragukan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam lima tahun terakhir, pabrikan mobil China mulai 'menyerbu' Indonesia. Opsi yang diberikan produsen mobil China itu pun sejalan dengan keinginan masyarakat Indonesia yang menginginkan mobil dengan harga ramah di kantong.
Produsen China memenuhi keinginan tersebut dengan menyajikan mobil dengan harga lebih terjangkau. Meski harganya lebih terjangkau, teknologi yang disematkan tak kalah canggih dengan mobil Jepang yang dibanderol dengan harga lebih tinggi. Terkait harga murah mobil China itu, Vice President PT Chery Sales Indonesia Harry Kamora menyebutkan bahwa produsen lain mengambil keuntungan terlalu besar saat berjualan di Indonesia.
"Jadi harga produk kami memang angka sebenarnya. Mana ada orang jualan mau rugi? Tapi kalau saya ditanya, (saya jawab) produsen lain aja yang (ambil) cuannya kegedean," ujar Harry belum lama ini.
Menanggapi hal itu, Toyota sebagai salah satu produsen otomotif yang berkecimpung di Indonesia memiliki penilaiannya tersendiri. Bagi Toyota, penetapan harga mobil tidak asal dan harga itu relatif. Pun dengan harga itu, ada kualitas yang sudah teruji dan tak perlu lagi diragukan konsumen Tanah Air.
"Ini kan kompetisi ya, everybody can say everything, tapi balik lagi pembuktian ya dan kita merasa harga yang kita terapkan kita sesuaikan dengan product quality dan kebutuhan, kalau enggak, nggak mungkin Toyota nomor 1 dengan market sharenya di atas 30%," kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy ditemui di Keio Plaza Hotel, Tokyo.
Anton lebih lanjut menambahkan soal penetapan harga ada negosiasi yang harus dilakukan berkaitan dengan kebijakan dari perusahaan. Ditambah lagi, di Toyota konsumen bakal mendapatkan ragam kemudahan dalam perawatan mobilnya.
"Harga tuh bukan oh ini harga segini, kita harus negosiasi untuk menjual volume segini harganya harus segini dan harus hati-hati ya, harga mobil itu isinya apa? Harga mobil itu isinya kita punya cabang 300 mekanik yang experience, spare part available, free service dan resale value yang segitu, jadi nggak comparable kalau bicara aja hanya melihat besi melawan besi gitu lho," tambah Anton.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim