Tesla resmi masuk pasar Malaysia. Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat itu meluncurkan kantor pusatnya di negeri jiran.
Tesla Malaysia resmi membuka headquarter (HQ) atau kantor pusat di Cyberjaya, Malaysia. Dikutip media lokal Malaysia, The Star, kantor pusat Tesla di Cyberjaya berfungsi sebagai kantor pusat, service center dan experience center.
Hal ini sejalan dengan rencana investasi Tesla di Malaysia. Di sana, Tesla akan mengembangkan empat hal utama. Empat hal itu antara lain penjualan mobil listrik, menyebarkan jaringan SPKLU Supercharger, membuka kantor pusat dan pusat layanan tercanggih dan membangun experience center.
Kantor pusat Tesla di Cyberjaya selesai dibangun hanya dalam waktu dua bulan. Headquarter ini menjadi pusat semua aktivitas operasi Tesla baik untuk pemasaran, pelatihan, dan dukungan pelanggan. Pusat layanan di sana dilengkapi dengan alat diagnostik canggih dan dikelola oleh teknisi terlatih, didukung oleh gudang suku cadang khusus.
Kantor pusat ini juga dilengkapi dengan ruang kerja terbuka yang besar, ruang pelanggan, kafetaria staf, dan auditorium yang dapat menampung hingga 250 orang. Di sana juga dilengkapi dengan delapan supercharger DC 250kW dan 12 pengisi daya AC 22kW yang disediakan untuk penggunaan internal perusahaan.
Sementara itu, Tesla juga sudah membuka pemesanan mobil listrik Tesla Model Y di Malaysia. Pengiriman pertama model itu akan dilakukan pada akhir 2023.
Di Malaysia, harga mobil listrik Tesla Model Y bahkan lebih murah dibanding di Indonesia. Di sana, Tesla Model Y dijual dengan harga 189 ribu ringgit atau setara dengan Rp 600 jutaan. Padahal di Indonesia mobil yang sama harganya tembus miliaran rupiah.
Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz mengatakan kehadiran langsung Tesla di Malaysia akan memacu misi pemerintah untuk mendorong rendah emisi.
"Yang lebih penting lagi, kami yakin bahwa pengembangan penjualan Tesla, dukungan purnajual, serta teknologi baterai dan supercharging terdepan di Malaysia akan memfasilitasi transfer pengetahuan, membantu meningkatkan kemampuan UKM kami yang menjadi masukan bagi ekosistem Tesla, dan menciptakan lebih banyak pekerjaan yang terampil dan bergaji lebih baik bagi rakyat kami," katanya.
Dia mengatakan pemerintah menargetkan kendaraan listrik menyumbang 15 persen dari total penjualan kendaraan Malaysia pada 2030. Diperkirakan angkanya akan meningkat menjadi 38 persen pada tahun 2040 dan 80 persen pada 2050.
Simak Video "Video: FBI Diterjunkan untuk Selidiki Kasus Serangan ke Tesla"
(rgr/din)