Cah Banjarnegara 'Sulap' Sampah Plastik Jadi BBM, Sudah Dijajal ke Fortuner

Cah Banjarnegara 'Sulap' Sampah Plastik Jadi BBM, Sudah Dijajal ke Fortuner

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 28 Sep 2023 14:50 WIB
PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi menghadirkan SUV Fortuner generasi terbaru. Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan All New Fortuner. Rengga Sancaya/detikcom.
Ilustrasi mesin Fortuner. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Warga Banjarnegara, Budi Trisno Aji menciptakan alat yang bisa mengolah sampah plastik jadi bahan bakar minyak (BBM). Dia mengklaim BBM dari hasil olahan itu setara bio solar dan Pertamina Dex.

Budi bilang pengujian sudah dilakukan dari pihak Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Salah satunya digunakan pada mobil penumpang Fortuner lansiran 2008. Bagaimana hasilnya?

"Kemarin sudah dilakukan pengujian oleh BRIN dan bisa digunakan, baik pada mesin pertanian maupun mesin kendaraan bermotor, seperti mobil kemarin yang diuji Fortuner tahun 2008, dan dinyatakan laik untuk digunakan pada kendaraan," ujar Budi dikutip dari laman Pemprov Jateng, Rabu (27/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai ilustrasi, 50 kg sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak setara solar sebanyak 30 liter, bensin 10 liter, minyak tanah sebanyak 5 liter, air 2 liter, residu karbon aktif sebanyak 3 kg.

"Hasil inovasi ini siap untuk dikomersialisasikan, karena telah melewati beberapa uji dan kajian. Hasil uji kualitas setara dengan bio solar dan Pertamina Dex. Hasil BBM sudah diujicobakan ke kendaraan," kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

ADVERTISEMENT

Inovasi itu dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah, terutama sampah plastik, di mana polusi sampah plastik Indonesia ini mencapai 5,4 juta ton per tahun. Sekitar 20 persen sampah plastik ini berakhir di perairan laut.

Faspol 5.0 itu juga sudah dimanfaatkan oleh warga Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Bahkan, teknologi Faspol 5.0 itu juga mulai diaplikasikan di 48 desa di Indonesia.

"Bisa mengurangi sampah plastik. Untuk skala desa terutama di desa kami, sampah plastik bisa terselesaikan. Ada solusi dan solusinya bisa menghasilkan energi baru, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar Budi.

Sementara untuk produk olahan teknologi Faspol 5.0 itu dinamai Petasol dan sudah merilis logo bersama BRIN. Produk itu saat ini masih dalam proses pendaftaran regulasi dan mengurus izin untuk dapat dijual secara umum. Proses itu didampingi oleh BRIN dan Pemprov Jateng melalui Brida Jateng.

"Saat ini perizinan sedang diupayakan. Nanti akan ada izin edar dan sebagainya. Proses dengan BRIN sudah sampai level nasional dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada informasi terkait proses perizinan tersebut," ungkapnya.




(riar/dry)

Hide Ads