PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) merespons permintaan Presiden Jokowi yang mau peralihan standar emisi ke Euro 5 dan Euro 6 dipercepat. TMMIN sebagai produsen kendaraan mengaku siap, namun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto mengatakan, pihaknya sudah punya produk yang memenuhi standar emisi tersebut. Bahkan, TMMIN telah mengekspor mobil dengan teknologi Euro 6 ke Singapura, yakni Toyota Sienta.
"Kita sudah siap dengan itu, kok. Orang kita sudah ekspor mobil Euro 6. Kita kan ekspor mobil ke Singapura sudah Euro 6," ujar Nandi saat ditemui awak media di bilangan Jakarta Pusat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski secara produk sudah siap, namun ketersediaan bahan bakar yang sesuai dengan standar tersebut menurutnya masih sangat terbatas. Nandi menegaskan, peralihan standar emisi harus dibarengi dengan ketersediaan bahan bakar yang sesuai.
"Secara produk siap. Nah, secara regulasi dan (kualitas) bahan bakar sekarang harus dipersiapkan. Itu menurut saya penting. Karena kalau mobilnya Euro 5 tapi bahan bakarnya nggak ada, kan nanti susah. Kasihan para kustomer," tuturnya.
"Jadi bukan kebijakan yang berdiri sendiri, tapi harus dilihan secara komprehensif," kata Nandi menambahkan.
Sebelumnya, saat memimpin rapat terbatas soal peningkatan kualitas udara Jabodetabek di Istana Negara (14/8), Presiden Jokowi meminta penerapan standar emisi kendaraan Euro 5 dan Euro 6 bisa dipercepat di Indonesia.
"Selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk dan angka di Agustus 2023, kemarin, indeks kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," ungkap Jokowi di hadapan menteri-menterinya, disitat dari Youtube Sekretariat Presiden.
![]() |
Menurut Jokowi, polusi udara salah satunya disebabkan emisi kendaraan. Selain itu, ada faktor lain seperti kemarau panjang dan aktivitas industri yang menggunakan batu bara terutama manufaktur.
Pemimpin negara itu menegaskan, ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek, dia membaginya menjadi jangka pendek, menengah dan panjang. Pada jangka pendek, Jokowi menjelaskan, harus ada intervensi dari pemerintah.
"Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro 5 dan Euro 6 khususnya di Jabodetabek," kata Jokowi.
Diketahui, Indonesia saat ini masih 'tertahan' pada standar emisi Euro 4 untuk mobil dan Euro 3 untuk motor.
Menurut peta jalan pengembangan industri kendaraan di Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 27 Tahun 2020, Indonesia akan beralih ke batas emisi lebih tinggi pada 2027. Ada dua pilihan yang tersedia, ke Euro 5 atau langsung loncat ke Euro 6.
(sfn/sfn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar