Setelah sempat cabut pada 2016, Ford kembali masuk ke Tanah Air melalui RMA Indonesia. Kini Ford tengah berupaya membangun citra brand untuk mengembalikan kepercayaan konsumen yang sempat hilang.
Steven Beteng selaku Presiden Direktur RMA Indonesia menyadari, keputusan Ford yang sempat pergi dari Indonesia membuat merek Amerika Serikat tersebut jarang terdengar. Namun, perlu dicatat, Ford sejatinya tak pernah benar-benar pergi. Sebab, mereka masih menjalankan bisnis aftersales-nya di sini.
"Kita memang pernah tidak aktif di Indonesia, tapi sebenarnya Ford itu masih ada untuk melayani aftersales. Kita ada ratusan tempat servis, jadi komitmen Ford (di Indonesia) sebenarnya masih ada," ujar Steven Beteng saat ditemui di Alam Sutera, Tangerang Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia mengaku, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengembalikan kepercayaan konsumen yang sempat hilang. Misalnya seperti perluasan jaringan hingga melakukan interaksi dengan sejumlah media nasional.
"Bagaimana cara meyakinkan konsumen? Ya tunjukkan kalau beli mobil Ford tak ada masalah di Indonesia, tentunya lewat aftersales. Kemudian bangun kepercayaan melalui pemberitaan di media, penambahan dealer, membentuk komunitas, penambahan produk dan kerjasama leasing," tuturnya.
Diketahui, Ford Motor Indonesia resmi menutup lini bisnisnya pada awal 2016. Setelah heboh hingga muncul gugatan konsumen, akhirnya RMA group mendirikan RMA Indonesia untuk mengambil alih bisnis servis dan suku cadang Ford.
Kemudian mulai tahun lalu, RMA Indonesia dipercaya menjual mobil baru Ford di Tanah Air. Ketika itu, kendaraan yang dipasarkan hanya Ranger.
![]() |
Kini, model yang dipasarkan sudah ada dua, yakni Ranger dan Everest generasi terbaru. Seluruh kendaraan tersebut masih didatangkan utuh atau completely built up (CBU) dari Thailand.
Steven mengaku, pihaknya akan menambah produk baru di kemudian hari. Hanya saja, soal apa modelnya, dia belum bisa mengurainya lebih jauh.
"Kita sudah memikirkan soal penambahan produk, tapi kita lakukan step by step biar pas dengan kondisi pasar dan kondisi interen kita. Jadi apakah ke depannya ada model baru? Pasti akan kita pikirkan, tapi tunggu tanggal mainnya," kata dia.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Tampang Mobil Baru Toyota yang Harganya Cuma Rp 130 Jutaan
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?